BIRU = BOBOTOH INDEPENDENT RAJAPOLAH UNITED

12/27/2010

Garudaku Dilaser

KUALA LUMPUR,(GM)-
Diwarnai tindakan curang dari sejumlah pendukung tuan rumah, Indonesia terpaksa harus mengakui keunggulan Malaysia 0-3 pada leg I partai final ASEAN Football Federation (AFF) Cup 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/12). Untuk menjadi juara, Indonesia minimal harus menang dengan selisih 4 gol pada leg II di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu (29/12) mendatang.
Partai final leg I kemarin memang sempat dihentikan wasit di menit 53 akibat para penonton terus-menerus menyorotkan laser pada pemain Indonesia.
Saat akan dilakukannya tendangan bebas di dekat kotak penalti Indonesia, sorotan laser mengarah ke wajah kiper Markus Horison.

Penjaga gawang Persib Bandung ini memprotes wasit dan kemudian mengajak rekan-rekannya meninggalkan pertandingan. Wasit menyetujui protes Markus dan meminta pemain berhenti bermain.

Peristiwa itu terjadi sejak menit-menit pertama pertandingan, sorotan laser sudah sangat sering menerpa para pemain Indonesia. Bila tidak diarahkan ke wajah Markus, maka laser diarahkan ke wajah Firman Utina saat sedang mengambil tendangan sudut.

Namun lima menit setelah wasit kembali melanjutkan pertandingan, Malaysia berhasil menjebol gawang Markus. Gol Safee terjadi pada menit 58. Gol ini terjadi lewat kerja sama apik dengan Norshahrul Idlan Talaha.

Malaysia kembali menggandakan keunggulan berkat gol Mohd. Ashari Samsudin pada menit 68 yang masuk menggantikan M. Zainal.

Indonesia akhirnya harus menelan pil pahit untuk ketiga kalinya setelah gawang Markus lagi-lagi jebol pada menit 73. Lagi-lagi Safee yang menjebol gawang Markus.

Sebelum adanya insiden laser, Indonesia bermain penuh disiplin. Tim "Merah Putih" bahkan mampu mencetak gol lebih dulu lewat sontekan Cristian Gonzales saat babak kedua baru berjalan dua menit. Sayang, gol tersebut dianulir wasit karena Gonzales berada dalam posisi offside.

Di partai final leg II nanti, Indonesia harus menang besar atas Malaysia. Selain itu, Indonesia juga harus kehilangan Oktovianus Maniani yang terkena hukuman akumalasi kartu kuning. Pada laga leg I kemarin, Okto diganjar kartu kuning karena pelanggaran yang dilakukannya terhadap pemain Malaysia.

Peluang menipis

Arsitek Indonesia Alfred Riedl menerima dengan lapang dada kekalahan 0-3 dari Malaysia pada leg I babak final AFF ini.

Dalam konferensi pers setelah laga, pelatih asal Austria ini secara jantan memberikan selamat kepada para pemain Malaysia yang menurutnya bermain apik dan banyak memberikan ancaman pada anak asuhnya. "Selamat untuk Malaysia," tuturnya.

Menyikapi tiga gol yang bersarang di gawang Markus Haris Maulana, Riedl enggan menyalahkan barisan belakangnya yang terlihat kurang memberikan pressing ketat kepada para Safee Sali dkk. Riedl menilai, gol pertama Malaysialah yang membuat fokus para pemain goyah.

"Kami bermain cukup baik di babak pertama, begitu juga dengan babak kedua. Namun, setelah Malaysia mencetak gol pertama dan gol kedua yang terjadi dalam waktu singkat, para pemain kebingungan. Hasilnya, pemainan mereka menjadi tak berkembang," lanjutnya.

"Sebenarnya saya berharap mereka bisa membalas setidaknya satu gol untuk bisa membangkitkan moral. Tapi, kami sudah down," tandasnya.

Kekalahan telak 3-0 jelas menipiskan peluang Indonesia untuk bisa meraih gelar juara pertama kalinya di turnamen se-Asia Tenggara ini. Indonesia diwajibkan menang dengan selisih empat gol saat menjamu Malaysia pada leg II di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar