BIRU = BOBOTOH INDEPENDENT RAJAPOLAH UNITED

11/08/2010

Berharap Kembali ke Formasi 3-5-2

Sejumlah pemain Persib Bandung menilai, tingginya angka kebobolan tim kebanggaan bobotoh ini dalam enam laga pembuka Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 disebabkan ketidakcocokan pola permainan yang diterapkan yaitu 4-4-2. Selain melakukan pembenahan secara menyeluruh, beberapa pemain menyarankan agar tim pelatih kembali ke pola lama yang sudah biasa dimainkan Persib.

"Saya tahu, lini belakang Persib sedang dalam sorotan. Saya sangat menyadari itu. Saya berpikir ada baiknya pelatih kembali memakai pola 3-5-2 seperti dulu. Saya kira dengan pola ini hasilnya akan lebih baik," kata center back Persib, Nova Arianto ketika dihubungi "GM", Kamis (4/11).

Nova bukanlah pemain pertama yang mengatakan adanya ketidakcocokan pola permainan yang diterapkan pelatih ini. Sebelumnya, usai kekalahan 0-1 dari PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharudin Nasution, Selasa (2/11) lalu, Atep pun mengatakan hal yang sama. "Sepertinya, pola yang diterapkan pelatih tidak cocok dengan kita (Persib, red)," kata Atep ketika itu.

Berdasarkan catatan "GM", situasi seperti yang terjadi pada awal musim ini pernah menimpa Persib dalam tiga pertandingan pembuka LSI 2008/2009 saat Persib pertama kali dibesut Jaya Hartono. Ketika itu, Jaya sempat mencoba memainkan pola 4-4-2. Hasilnya, Persib kebobolan 5 gol dalam dua pertandingan pertama melawan Persela Lamongan (skor 5-2) dan Persija Jakarta (2-3) di Stadion Siliwangi Bandung.

Diusulkan

Munculnya usulan untuk mengembalikan pakem permainan Persib dari 4-4-2 ke 3-5-2 tersebut ternyata bukan hanya datang dari pemain. Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis pun sudah memiliki pemikiran serupa.

"Sejak awal musim, saya sebenarnya sudah pernah menyarankan kepada pelatih untuk memakai pola 3-5-2 saja. Usulan itu didasarkan pada pengalaman kita dulu (era Jaya Hartono, red). Tapi, pelatih memutuskan tetap memakai pola 4-4-2," kata Robby.

Dengan pola 3-5-2, Robby merasa yakin, tingginya tingkat kebobolan Persib bisa ditekan. "Kemungkinan ini (pakai pola 3-5-2, red) pasti akan disampaikan dalam rapat evaluasi nanti. Tapi, semuanya tergantung kepada keputusan pelatih kepala," kata Robby.

Hingga Kamis (4/11), Robby belum mengetahui secara pasti agenda rapat evaluasi yang akan digelar manajemen klub. "Mungkin besok (hari ini, red). Coba tanyakan langsung kepada manajer," katanya.

Manajer Persib, H. Umuh Muchtar sejauh ini belum menginformasikan jadwal pasti agenda evaluasi tersebut

Source: GM
Read More »»

Bandung FC Seleksi Puluhan Pemain Untuk Ikut LPI

Satu-satunya wakil kota Bandung di Liga Primer Indonesia, Bandung FC sejak hari minggu lalu ternyata sudah menggelar seleksi pemain untuk menghadapi musim perdananya di kompetisi sepakbola bentukan Arifin Panigoro tersebut. Sebanyak sekitar 40-50 pemain memperebutkan sekitar 25 tempat di tim yang rencananya akan dilatih oleh mantan pelatih Persib dan timnas, Nandar Iskandar.


“Saya diinstruksikan untuk membentuk sebuah tim. Mulai kemarin, saya akan menyeleksi sekitar 45 pemain dalam 3 hari,” ungkap Nandar Iskandar di salah satu lapangan didaerah Lembang pagi ini.

Diantara pemain-pemain yang diseleksi, terdapat beberapa nama yang cukup tenar dimasa lampau seperti Yaris Riyadi dan Kurnia Sandi. Walau begitu, nama-nama ini masih belum tentu langsung otomatis masuk tim karena mereka masih harus bersaing dengan para pemain lain yang mayoritas para pemain muda.

Masih akan ada sisa 1 hari lagi untuk seleksi, dan Nandar berharap masih akan ada nama-nama baru agar upaya seleksi pemain yang dilakukannya saat ini dapat optimal. Ia lalu mengatakan bahwa para pemain ini selain memang ada yang datang karena dihubungi manajemen, sebagian lagi memang menyodorkan diri untuk ikut penyaringan.

“Besok adalah hari terakhir. Saya akan menilai lalu menyodorkannya kepada manajemen untuk disimpulkan. Jika cocok mungkin mereka akan di kontak lagi. Dan jika masih perlu penambahan, mungkin nanti akan kita cari lagi,” papar mantan pelatih Ajat Sudrajat ini.



Read More »»

Yaris Riyadi Ikut Seleksi Tim Untuk ke LPI

BANDUNG, TRIBUN - Tanpa gembar-gembor, tim yang ikut Liga Primer Indonesia (LPI) asal Bandung kini tengah melakukan seleksi pemain. Seleksi digelar di sebuah lapangan di kawasan Lembang, Senin (8/11) pagi.

Seleksi sudah dilakukan sejak hari Minggu kemarin dan rencananya berakhir besok. Menurut pantauan Tribun, seleksi diikuti hampir 45 pemain. Beberapa pemain yang ikut seleksi di antaranya Yaris Riyadi, Egi Nirwan, Asep Wahyu, Aris Lesmana, Sahari Gultom, Imam Arief Fadillah.

Menurut seorang pengurus, nama tim ini belum ditentukan. Semula saat diumumkan oleh penyelenggara LPI nama tim dari Bandung adalah Maung Bandung Raya. Namun, menurut pengurus tersebut ada kemungkinan nama tim akan diganti. (tis) Read More »»

Umuh: Saya Minta Maaf

BANDUNG – Manajemen Persib Bandung meminta maaf terkait buruknya prestasi tim pada enam laga awal Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011.

Dari enam laga yang telah dilakoni, Persib hanya menang sekali, imbang sekali dan kalah empat kali. Selain itu, manajemen juga mengaku telah mendapat mandat langsung dari pemegang saham mayoritas PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) yang diketuai Glen Sagita agar segera membenahi tim. Keputusan soal pelatih dan pemain diserahkan kepada manajemen.

“Yang pertama saya minta maaf kepada bobotoh, pemegang saham mayoritas serta semua pihak yang telah membantu Persib. Kami belum beruntung pada enam laga. Insya Allah secepatnya akan kami benahi semuanya. Saya optimistis kita bisa lebih baik lagi,” ungkap Manajer Persib Umuh Muchtar kepada wartawan, Jumat (5/11/2010).

Umuh mengaku, manajemen merasa malu atas prestasi Maung Bandung yang buruk. Sebagai manajer sekaligus Direktur Utama PT PBB, dirinya akan bertanggungjawab atas semua yang terjadi di tim.

“Manajemen merasa malu atas semuanya. Makanya, kami akan evaluasi karena ini semua belum terlambat. Laga masih panjang dan kita harus optimistis,” tandasnya.
(fit)
Read More »»

Lini Belakang Persib Jadi Sorotan

BANDUNG – Manajemen Persib Bandung sudah menyiapkan beberapa rencana evaluasi untuk membenahi tim. Sebelum diadakan pertemuan yang melibatkan para petinggi PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), manajemen memberikan gambaran rencana evaluasi.

Berkaca pada enam laga yang telah dilakoni Eka Ramdani dkk, Umuh menilai semua sektor masih menyisakan persoalan tersendiri. Namun, dia menilai lini belakang menjadi sektor paling lemah dari semuanya. “Hampir setiap laga kita selalu kebobolan. Sektor pertahanan menjadi sorotan utama tim,” jelas Umuh, Sabtu (6/11/2010).

Umuh mengaku cukup bingung dengan kondisi lini belakang. Sebab, kondisi ini sebetulnya juga terjadi pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 lalu. Pada saat tim dibesut Jaya Hartono hingga diganti caretaker Robby Darwis, lini belakang masih menyisakan masalah tersendiri.

Jika dianalisis, komposisi lini belakang musim lalu dan sekarang tidak jauh berbeda. Persib masih mengandalkan duet Nova Arianto dan Maman Abdurahman di bek tengah. Musim lalu, dengan formasi 3-5-2, satu pemain yang mengisi lini belakang adalah Christian Rene Martinez. Penampilan Rene memang tidak begitu gemilang.

Sedangkan musim ini, dengan pola 4-4-2, di bek kiri diisi Isnan Ali dan bek kanan Baihakki bin Khaizan. Perubahan formasi sekaligus pemain rupanya belum bisa membuat lini pertahanan jauh lebih baik dari musim lalu. “Bahkan, saat melawan Persija, minus Baihakki, kita kebobolan tiga gol. Ini kan berarti ada masalah di lini belakang,” jelas Umuh.

Umuh memang sudah enggan lagi berpikir ke belakang. Kala itu, Daniel Darko Janackovic menolak pemain belakang pilihan manajemen mulai dari Pierre Njanka (Arema Indonesia), Bhio Pauline (Persipura Jayapura) dan Abanda Herman (Persija Jakarta). “Sekarang kita hanya bisa memanfaatkan pemain yang ada. Kelemahan ini harus jadi sorotan pelatih,” katanya.

Namun, naturalisasi Cristian Gonzalez diharapkan Umuh bisa membawa kabar baik. Dia berharap, jika PT Liga Indonesia mengizinkan timnya mencari pengganti Gonzalez sebelum transfer window putaran kedua berlangsung pada Februari 2011 nanti, maka manajemen akan segera mencari pemain asing di lini belakang. (msy)
Read More »»

Sutiono, "Beri Kesempatan Pemain Non-timnas"

BLK. FACTORY,(GM)-
Persib Bandung harus melepaskan ketergantunganya terhadap para pemain yang masuk tim nasional Indonesia. Persib harus bisa mengoptimalkan pemain lainnya untuk menjadi starter.

"Pemain timnas bukan jaminan. Hal itu sudah terbukti pada pertandingan di awal musim ini. Pemain timnas ternyata belum mampu mendongkrak prestasi Persib," ujar salah seorang legenda Persib Bandung, Sutiono kepada "GM", Minggu (7/11).

Menurut Sutiono, banyaknya pemain Persib yang masuk timnas Indonesia dan negara lain memang sangat membanggakan. Itu bisa meningkatkan gengsi tim. Namun di sisi lain, Persib pun seringkali dirugikan dengan status pemain tersebut.

"Seperti saat ini, di saat Persib membutuhkan perbaikan tim, ternyata mereka tidak bisa bergabung. Karena, mereka harus mengikuti agenda timnas," katanya.

Untuk itu, lanjut Sutiono, sepanjang libur kompetisi ini, tim pelatih harus bisa memanfaatkan pemain lapis kedua. Pemain seperti Wildansyah, Jejen Zaenal Abidin, Munadi, dan pemain lainnya harus dipersiapkan menjadi pemain inti Persib.

"Karena mereka yang akan berlatih bersama hingga Persib kembali bermain. Mereka harus disiapkan untuk tampil. Karena, seharusnya Persib hanya memainkan pemain yang siap tampil," tegas Sutiono.

Jika diberikan kesempatan, lanjut Sutiono, para pemain muda dipastikan akan tampil baik. Seperti halnya saat Wildansyah atau Jejen Zaenal Abidin diberikan kesempatan untuk bermain bersama pemain timnas. "Wildan dan Jejen sudah menjadi cukup bukti bahwa pemain muda juga bisa tampil baik seperti pemain timnas," ujarnya.

Menurut Sutiono, selama libur ini, Persib pun harus dibenahi. Pembenahan bukan hanya di lini pertahanan yang selama ini sering didengungkan. Pembenahan harus dilakukan di semua lini. Karena lini pertahanan tidak akan mudah ditembus jika lini tengah dan depan solid.

"Kekalahan bukan hanya karena lemahnya lini belakang. Itu kesalahan semua lini. Itu yang juga harus dipahami oleh tim," tukasnya. (B.98)**
Read More »»

Persib Butuh Figur Pemimpin di Lapangan

BLK. FACTORY,(GM)-
Salah satu penyebab keterpurukan di awal musim ini diyakini karena Persib Bandung tidak memiliki figur pemimpin yang kuat. Persib tidak memiliki pemain yang mampu mengoordinasi pemain di dalam maupun di luar lapangan.

"Persib dipenuhi pemain bintang. Sayangnya, belum ada pemain yang mampu menggerakkan pemain lainnya untuk mencapai tujuan bersama meraih kemenangan," ujar psikolog Universitas Islam Bandung, Suhana, M.Psi. kepada "GM", Minggu (7/11).

Menurut Suhana, pemain Persib masih bermain untuk dirinya sendiri. Sebagai pemain bintang, sebagian besar dari mereka bermain hanya untuk menunjukkan kemampuannya. Akibatnya, tujuan bersama Persib menjadi terkesampingkan. Hal itu tidak akan terjadi jika Persib memiliki figur yang bisa digugu oleh pemain yang lain.

Dicontohkannya, Arema Indonesia mampu meraih juara Liga Super Indonesia tahun lalu, salah satunya karena memiliki sosok Pierre Njanka. Ia dianggap mampu menggerakkan rekan-rekannya untuk tampil sempurna di setiap laga Arema.

"Di Persib sebenarnya sosok Eka Ramdani bisa tampil seperti Njanka. Apalagi ia merupakan pemain binaan dan asli Jawa Barat," kata Suhana yang sempat menjadi anggota psikolog kontingen Jawa Barat di PON 2008/Kaltim.

Kendati demikian, Suhana menilai Eka masih belum terlalu percaya diri memimpin rekan-rekannya yang setara. Eka masih belum terlalu percaya diri untuk memimpin Maman Abdurahman, Nova Arianto, Cristian Gonzales, atau Markus Horison yang juga sama-sama pemain timnas Indonesia.

"Jika peran Eka bisa dioptimalkan, maka Persib bisa memiliki figur pemimpin seperti halnya Arema," jelas Suhana.

Selain itu, selama ini Persib lebih banyak termotivasi oleh faktor eksternal. Persib akan bermain trengginas dan mengalahkan lawannya dengan skor meyakinkan di saat ada momen seperti HUT Persib, HUT Kota Bandung. Hal itu tidak akan terjadi jika motivasi intrinsik (internal) selalu ada dalam diri pemain Persib.

"Sebagai pemain profesional, harus memiliki motivasi intrinsik. Pemain harus bisa menunjukkan kemampuannya dengan maksimal karena mereka dibayar untuk meraih prestasi. Tetapi bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi tujuan bersama tim," ujarnya.

"Hal itulah salah satu yang harus dibenahi Persib," lanjut Suhana. (B.98)**
Read More »»