BIRU = BOBOTOH INDEPENDENT RAJAPOLAH UNITED

1/29/2011

Kisruh LSI vs LPI, Jadikan Ajang Kebangkitan PSSI

Bandung - Ketika dimintai komentarnya menyangkut dua kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga primer Indonesia (LPI), hingga tiga klub hengkang dari LSI, Pelatih Persib Daniel Roekito bergeming.

Namun, saat ditanya soal hijrahnya 3 klub LSI, PSM Makasar, Persibo Bojonegoro dan Persema Malang ke LPI, Daniel menegaskan hal itu menandakan PSSI tidak mampu lagi mengelola LSI.

"Bukan PSSI yang tidak benar, tapi para pengurusnya. PSSI itu sudah bagus, organisasi ini sudah berdiri sejak 1930, dan sudah banyak membantu dalam meningkatkan sepak bola di Indonesia," tegas kepada INILAH.COM, Jumat (28/1/2011).

PSSI memang memiliki sejarah panjang, bahkan lebih tua dari umur Republik Indonesia. Dalam pembentukan PSSI, Persib Bandung pun menjadi bagian penting karena merupakan salah satu pelopor berdirinya PSSI pada 19 April 1930. Saat itu, Bandoeng Indische Voetbal Bond (BIVB) sebagai embrio kelahiran Maung Bandung, ikut mendeklarasikan berdirinya PSSI bersama PSIM Yogyakarta dan Persija Jakarta.

Sekadar mengingatkan, PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada 1927 dan kembali ke Tanah Air pada 1928.

Ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepak bola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Soeratin melihat sepak bola sebagai wahana terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda dalam menentang Belanda.

Untuk melaksanakan cita-citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Saat diadakan pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat No 17, Jakarta dengan Soeri, Ketua Voetbalbond Indonesische Jakarta (VIJ/Persija) bersama dengan pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan dibentuknya organisasi persepakbolaan kebangsaan. Selanjutnya dilakukan pematangan gagasan tersebut di Kota Bandung, Yogya, dan Solo yang dilakukan tokoh pergerakan nasional, seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, dan A Hamid.

Pada 19 April 1930, berkumpulah wakil-wakil dari VIJ seperti Sjamsoedin. Dari pertemuan tersebut lahirlah PSSI atau Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. Kemudian nama itu diubah dalam Kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan menetapkan Ir Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

Dalam perkembangannya, PSSI menjadi anggota FIFA pada 1 November 1952 pada Kongres FIFA di Helsinki, Firlandia. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, PSSI diterima menjadi anggota Asian Football Confederation (AFC) tahun 1952.

PSSI bahkan menjadi pelopor pembentukan Asean Football Federation (AFF) saat kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF dan Ketua Kehormatan.

Pada 1953, PSSI memantapkan posisinya sebagai organisasi berbadan hukum dengan mendaftar ke Departemen Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh RI No J.A.5/11/6 tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara RI tanggal 3 Maret 1953 No 18.

Berarti PSSI adalah satu-satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.Dalam perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis kompetisi dan pertandingan yang dinaunginya.

Kompetisi yang digelar PSSI di dalam negeri ini terdiri dari Liga Super Indonesia (LSI) yang diikuti oleh klub sepak bola dengan pemain yang berstatus non amatir, Divisi Utama (non amatir), Divisi I (non amatir), Divisi II (non amatir), Divisi II (non amatir). Lalu ada kompetisi kelompok umur yang diikuti klub sepak bola dengan pemain, yakni kompetisi di bawah usia 15 tahun (U-15), di bawah usia 17 tahun (U-170), di bawah Usia 19 tahun (U-19), dan di bawah usia 23 tahun (U-23). Selain itu, ada juga kompetisi sepak bola Wanita dan Futsal (11).

Namun dalam beberapa tahun terakhir ini dalam periode kedua kepemimpinan Ketua Umum Nurdin Halid, PSSI terus dilanda gonjang-ganjing. Tuntutan mereformasi PSSI terus disuarakan sejumlah elemen sepak bola Indonesia. Puncak kisruh terjadi saat lahirnya kompetisi tandingan LSI dengan nama Liga Primer Indonesia (LPI) yang digagas konglomerat Arifin Panigoro.

Berkaca dari sejarah panjang PSSI yang juga menjadi bagian dari perjalanan perjuangan bangsa, sangat disayangkan jika PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia harus mengalami kisruh seperti saat ini. Karena sebagai sebuah lembaga, PSSI sudah berperan memajukan sepak bola Indonesia. Kedudukan PSSI pun sudah diakui sejajar dengan organisasi serupa di negara lain, Koninklijke Nederlandse Voetbalbond (KNVB) di Belanda atau English Football Association (FA) di Inggris.

Kisruh yang saat ini terjadi, justru harus dijadikan momen untuk membenahi PSSI dan memperbaiki persepakbolaan Indonesia agar Merah Putih bisa berkibar di pentas internasional.
Read More »»

1/28/2011

Persib Siap Kalah

Kendati menyadari jika peluang Persib Bandung membawa pulang poin dalam dua laga tandang di Papua sangat berat, pelatih Daniel meminta pasukannya untuk berjuang keras lebih dulu. Jika seluruh anggota skuadnya sudah berjuang maksimal, tapi hasil itu tetap kalah, hal itu tidak akan mengecewakannya.

Selama ini, sangat sulit bagi tim tamu yang bisa memenangkan laga melawan Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura di kandangnya. "Kalau main di Papua, memang ada kesan, kita (tim tamu, red) akan kalah. Tapi sebagai pelatih, saya harus optimistis. Saya harus menanamkan sikap pantang menyerah kepada pemain. Soal kemudian kita tetap dibantai, itu tidak masalah, karena pemain sudah berjuang maksimal," kata Daniel usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi, Kamis (27/1).

Sesi latihan pagi ini merupakan yang terakhir sebelum Persib terbang ke Papua, Kamis (27) malam untuk menghadapi Persiwa di Stadion Pendidikan Wamena, Minggu (30/1) dan Persipura di Stadion Mandala Jayapura, Rabu (2/2).

Sebagai bukti timnya bakal berjuang keras terlebih dulu untuk mencuri poin dari Persiwa dan Persipura, Daniel tetap memboyong 18 pemain utamanya dalam tur maut ke Papua ini. "Kepada pemain, saya sudah tanamkan mental dan sikap optimis. Kalau tidak punya sikap optimis, untuk apa kita jauh-jauh datang ke Papua. Kalau tidak yakin, sudah saja jangan berangkat," kata Daniel.

Peluang di Jayapura

Berbicara soal kans mencuri poin, Daniel mengatakan, peluang melawan Persipura masih ada dibandingkan dengan Persiwa. "Meski sangat berat, di Jayapura masih ada kesempatan. Waktu melatih Persik tahun 2006, saya pernah mengalahkan Persipura 4-0, tapi di Wamena tetap dibantai. Begitu juga tahun lalu ketika latih Persiba," tuturnya.

Meski harus tetap diperjuangkan, Daniel berharap memori indah bersama Persik dan Persiba di tanah Papua itu bakal terulang bersama Persib. "Mudah-mudahan perjuangan pemain membuahkan hasil," katanya.

Rombongan Persib meninggalkan Mes Persib pada pukul 15.00 WIB dengan membawa 18 pemain. Pemain yang ditinggal adalah Dadang Sudrajat (kiper), Gilang Angga Kusumah, Munadi, Rendi Saputra, Jejen Zaenal Abidin, dan Yudi Khoerudin.
Read More »»

Dihantui Nonteknis, Persib Tetap ke Wamena

BANDUNG - Persib Bandung hanya membawa 18 pemainnya untuk mengikuti tur ke Jayapura melawan Persiwa Wamena (30/1/2011) dan Persipura Jayapura (2/2/2011) nanti. Tim berangkat sekitar pada sore hari, Kamis (27/1/2011).

Meski dihantui kentalnya faktor non-teknis saat berlaga di Wamena, namun jajaran pelatih tetap menanamkan sikap optimisme kepada para punggawanya. Apalagi, Persipura juga selalu berjaya di kandang sendiri meski faktor non-teknisnya tidak begitu kental.

Pelatih Daniel “DR” Roekito menilai semuanya masih serba mungkin. Termasuk, jika bisa menang atau menahan imbang dua tim Jayapura tersebut. Makanya, tugasnya adalah menanamkan mental bertanding yang positif.

“Memang bukan rahasia umum lagi jika di Wamena faktor nonteknisnya kental. Tapi sebagai pelatih, saya tidak boleh terlalu memikirkan hal tersebut. Yang saya mau pemain saya tampil bagus dan kalau bisa menang,” ungkap Daniel.

Daniel menambahkan, untuk menghindari faktor nonteknis, timnya melakukan penguatan di lini tengah dan belakang. Dia meminta kerja ekstra keras kedua lini ini untuk menghadang semua serangan yang dilancarkan kedua tim nanti. Daniel menilai, hasil imbang sudah cukup baik.

Soal trauma yang akan dialami para pemainnya akibat faktor nonteknis, eks pelatih Persiba Balikpapan ini tidak menyangkalnya. Meski begitu, Daniel mengaku anak asuhnya juga sudah mengenal iklim sepakbola di Wamena. Dia hanya berharap mental pemainnya tidak down jika nanti wasit kembali berbuat ulah.

“Semua saya kembalikan kepada pemain. Motivasi mereka yang juga harus membangunnya,” ujarnya.
Read More »»

Pemain Setia Ikut Persib

BANDUNG - Beberapa pilar Persib Bandung mengaku akan setia mengikuti Persib dimanapun Maung Bandung berkompetisi. Jika nanti Persib jadi hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI) atau bertahan di Liga Super Indonesia (LSI), pemain akan tetap bersama Persib.

Seperti diketahui, Nova Arianto ditawari salah satu tim LPI kontrak selama tiga tahun. Sementara Isnan Ali, Baihakki Khaizan dan Shahril Ishak terlihat mendatangi kantor LPI pada Rabu (26/1/2011) kemarin. Namun, keempatnya membantah tengah dilobi tim LPI.

Isnan malah mengaku belum ada tawaran satupun dari tim LPI. Menurutnya, kedatangannya ke LPI bersama CEO Tangerang Wolves Akmal Marhali hanya sekadar silaturahmi. Apalagi, Isnan mengenal Akmal sejak masih menjadi wartawan sebuah harian olahraga.

Eks pilar Sriwijaya FC ini menambahkan, kebetulan saat tengah bermain bersama keluarganya, dia bertemu Akmal. Setelah itu, karena kebetulan Baihakki dan Shahril juga tengah berada di Jakarta, akhirnya diajak Akmal nongkrong di kantor LPI. “Jadi ya tidak ada misi apa-apa. Lagian Akmal juga tidak menawari kita masuk LPI atau timnya,” ungkap Isnan, Kamis (27/1/2011).

Mantan pilar timnas Indonesua ini mengaku akan setia bersama Maung Bandung, baik di LSI maupun jika pindah ke LPI. Sebagai pemain profesional, dirinya menghargai apapun keputusan manajemen. “Kita dikontrak Persib, jadi ya harus setia bersama Persib,” tandasnya.

Sementara Nova enggal berkomentar banyak soal tawaran dari salah satu klub LPI. Saat ditanya apakah yang menawarinya adalah klub yang dilatih sang ayah, Persibo Bojonegoro, Nova membantahnya. “Bukan, bukan Persibo. Pokoknya ada,” kata Nova sambil berlalu.
Read More »»

Nurdin Halid Digugat Di PN Jakpus

Persebaya Surabaya yang ada dibawah kepengurusn Saleh Mukadar telah menggugat secara resmi Ketua Umum PSSI,. Nurdin Halid di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak Kamis (20/01) lalu. Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum Persebaya, Harjon Sinaga, Senin (24/01).

Harjon mengungkapkan kliennya melakukan gugatan perdata atas kepemimpinan Nurdin Halid yang merupakan bekas narapidana. Persebaya dalam gugatan menggunakan aturan PP No 16 tahun 2007 tentang sistem keolahragaan nasional.

"Dalam Peraturan Pemerintah itu, disebutkan apabila Ketua Umum Organisasi telah menjalankan pidana penjara yang sudah berkekuatan hukum tetap maka dia wajib diganti, " papar Harjon

Sementara Sekjend PSSI Nugraha Besoes saat dikonfirmasi hanya mengatakan bahwa sesuai dengan aturan PSSI dan FIFA untuk narapidana yang hukumannya dibawah 5 tahun masih bisa mencalonkan diri sebagai Ketua organisasi olahraga sepakbola. Ia juga menanggapi sinis gugatan yang dilancarkan Persebaya 1927 pimpinan Saleh Mukadar. " Ah yang gugat juga itu-itu saja kan, nggak berubah, itu karena dia putus asa mungkin karena dipecat dari PSSI," papar Nugraha.

Penggugat yang mendaftarkan gugatan Nurdin ada lima orang yakni, Komisaris Utama Persebaya 1927, Saleh Mukadar, Tondo Widodo, Johanes Sugianto, Abubakar Assegaf, dan Sumaryoto. Selain Nurdin, pengurus PPSI lainnya juga ikut digugat.

Sebelumnya Nurdin Halid telah dinyatakan bersalah atas beberapa kasus seperti gula impor dan kepabeanan gula impor. Pada September 2007 Mahkamah Agung (MA) memvonis Nurdin dengan hukuman dua tahu penjara yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 16 juni 2005.
Read More »»

Nurdin dilaporkan PSM ke FIFA dan CAS

Setelah dipecat dari keanggotaan PSSI, akibat keluar dari Indonesia Super League (ISL) kemudian menyebrang ke Liga Primer Indonesia (LPI).
Ternyata PSM Makassar tidak menerima begitu saja putusan PSSI itu dan lewat kuasa hukumnya Syahrir Cakkari, Kamis (27/1/2011),

PSM berencana akan membawa persoalan ini ke Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dengan harapan pengurus FIFA menyelidiki dugaan penyalahgunaan jabatan yang dilakukan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.

Dalam laporannya ke FIFA Pengurus PSM menegaskan kalau Nurdin telah menyalahgunaan wewenang jabatannya sebagai ketua umum untuk memecat PSM dari keanggotaan PSSI.

Selain melapor ke FIFA, pengurus PSM juga akan membawa persoalan ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) atau pengadilan arbitrase untuk olahraga dan juga ke pengadilan dalam negeri.

Seperti diketahui, ketika menggelar kongres tahunan di Bali baru - baru ini, PSSI telah memecat 3 klub ISL yakni Persema, Persibo dan PSM karena menyebrang ke LPI yang merupakan kompetisi yang diharamkan oleh PSSI.
Read More »»

Pencetus LPI Siap Ramaikan Bursa Ketum PSSI

Sepertinya PSSI bakal mempunyai Ketua Umum bari, pasalnya pencetus Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro (AP) berniat maju dalam Kongres PSSI di Pulau Bintan, 19 Maret nanti.Pengusaha yang juga bos Medco mengutarakan ambisinya di sela-sela pameran dan diskusi dengan tema ‘Menjaga Tepian Tanah Air’ di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Merdeka, Bandung, Rabu (26/1/2011).

“Saya siap (pimpin PSSI) jika dipercaya, tapi siapapun orangnya saya tegaskan dia harus bisa memimpin PSSI secara profesional, dan bisa menyelesaikan seluruh persoalan dunia sepakbola Indonesia,” ungkap Arifin kepada wartawan.

Arifin menambahakan, persoalan utama di PSSI itu adalah masalah kepemimpinan dan kepengurusan. Jadi siapapun penggantinya dituntut harus bisa menyelesaikan segala persoalaan yang selama ini belum diselesaikan oleh PSSI, seperti kualitas wasit.

Namun, bagaimanapun Arifin tetap menganggap PSSI sebagai organisasi sepakbola sah yang diakui FIFA maupun AFC sebagai konfederasi sepakbola yang menaungi langsung roda keorganisasian sepakbola Indonesia.

Arifin masih dalam kesempatan yang sama menyatakan LPI akan sangat terbuka dan hangat menyambut kedatangan Persib Bandung.

“Kami memang belum bertemu langsung pengurus Persib. Tapi LPI sangat terbuka jika Persib memutuskan untuk berpartisipasi,” tambah Arifin.

Kini yang menjadi tana tanya, dari mana Arifin bisa maju sebagai kandidat Ketua Umum PSSI, sementara dia tidak memiliki suara untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSSI, pasalnya salah satu syarat maju menjadi calon Ketua Umum PSSI, seseorang harus memiliki suara.
Read More »»

1/27/2011

Muncul 'Crop Circle' Nurdin dan Gayus

Photobucket
Fenomena crop circle yang ditemukan di Berbah, Sleman, Yogyakarta, ternyata menggerakkan imajinasi sebagian orang untuk mengangkat situasi terkini.
Mereka membuat rekayasa foto crop circle dengan citra berbau kritikan atau sindiran.
Tokoh-tokoh yang dijadikan obyek adalah mereka yang sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat. Dalam hal ini Gayus Tambunan dan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Foto-foto itu beredar luas di dunia maya. Di situs jejaring sosialFacebook, beredar foto crop circle yang menyindir Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.

Jika ini kerjaan "UFO", tentu mereka juga peduli terhadap masalah-masalah aktual negeri ini.
Namun, UFO yang ini bisa saja diartikan "Usil FOtografi" karena memang cukup usil dan menyentil rekayasa fotografinya. Di dunia maya, UFO pun diartikan dalam banyak hal, bukanunidentified flying object seperti seharusnya. UFO ada yang diartikan unidentified football organization, unofficial football organization, dan sebagainya.


Jika crop circle yang terdapat di Sleman, Yogyakarta, menggunakan tanaman padi di persawahan, crop circle yang ini hanyalah sebatas olahan gambar dengan latar persawahan. Nampaknya, sang pencipta ingin karyanya ini terkesan muncul di wilayah Bali. Memang, PSSI baru saja menggelar Kongres tahunan di salah satu hotel di Pulau Dewata itu.
Gambar tersebut memperlihatkan logo PSSI berwarna hijau tua. Di bawah logo terdapat tulisan besar berisi pesan sang pencipta, yakni ‘Turunkan Nurdin’. Tampaknya, sang kreator ialah salah satu pecinta sepak bola tanah air yang mengharapkan perubahan besar dalam kepengurusan PSSI.
Entah siapa yang membuat, yang jelas foto itu menyebar dengan cepat di jejaring Facebook.
Pada beberapa foto, terdapat keterangan "Ternyata Nurdin terkenal sampai ke luar angkasaaaaa,' 'kwkwkwkw…. pasti UFO-nya kalah taruhan waktu Piala AFF kemarin…."
Selain di Facebook, foto ini juga tersebar di microblogging Twitter. Yang jelas, foto ini hanyalah bagian dari kreativitas masyarakat yang jenuh dengan kepemimpinan Nurdin di PSSI.
Sebelumnya, Nurdin juga pernah disindir dalam sebuah video di YouTube dengan judul "Lagu Nurdin Turun Downk..." yang dinyanyikan oleh seorang gadis cantik.
Lalu, beredar juga video ala Adolf Hitler yang menyindir kepemimpinan Nurdin. Video tersebut diberi judul "Hitler Ngamuk Karena Nurdin Enggak Mau Turun".
Bukan hanya Nurdin, Gayus pun juga jadi garapan "UFO".
Photobucket

Read More »»

LPI Ucapkan Wilujeng Sumping ke Persib

Jakarta – Juru bicara PT Liga Primer Indonesia (LPI) Abhi Hasantoso menegaskan, Persib Bandung merupakan satu-satunya tim di Liga Super Indonesia (LSI) yang paling memenuhi syarat untuk bergabung dengan LPI.

"Tim ini sudah cocok dengan konsep LPI,” ungkap Abhi kepada INILAHJABAR di sela penandatanganan kontrak Lee Hendrie di Kantor PT LPI, Jalan Ampera Raya, Rabu (26/1/2011).

Abhi memaparkan, saat ini tim berjuluk Maung Bandung telah berbadan hukum dengan bentuk perseroan terbatas (PT) dengan nama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Selain berbadan hukum, Persib juga disokong konsorsium yang mempunyai dukungan dana memadai hingga bisa membiayai tim untuk mengikuti kompetisi.

Hal itu dibuktikan dengan banyak sponsor yang menyokong pendanaan Persib, sehingga bisa membeli pemain-pemain berkualitas. “Mereka (Persib) juga tim profesional karena sudah tidak lagi menggunakan dana APBD,” tandas Abhi.

Selain profesional sebagai sebuah klub sepak bola, kata dia, Persib juga mempunyai dukungan fans yang begitu besar dan fanatik. Dengan kondisi seperti itu, tandas Abhi, LPI akan menyambut baik jika Persib Bandung benar-benar berniat hengkang dari LSI dan bergabung ke LPI.

"Kalau Persib memang benar-benar ingin ke LPI, tentu saja kita akan membukakan pintu lebar-lebar buat Persib, dan kami katakan wilujeng sumping (selamat datang) Persib," ucap Abhi.

Namun sejauh ini, Abhi mengaku belum terjalin komunikasi langsung dengan manajemen tim kebanggaan warga Jabar ini. Pihak LPI baru mendengar rencana hijrahnya Persib dari media massa.

"Sejauh ini kita memang belum mendengar pernyataan langsung dari pihak Persib. Namaun jika mereka (manajeman) memang serius, sekali lagi kami akan membuka pintu lebar-lebar buat Persib," pungkasnya.
Read More »»

Keputusan Apakah Persib ke LPI Diundur Februari

Jakarta - Persib menunda keputusan apakah bertahan di Indonesia Super League (ISL) atau pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI). Rencananya, keputusan dikeluarkan kemarin siang, namun keputusan baru diumumkan awal bulan Februari.

Sejak Selasa (25/1/2011) hingga Rabu (26/1/2011), manajemen Persib Bandung terus menggelar pertemuan tertutup dengan jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Kabarnya, banyak yang setuju agar Persib berpindah ke LPI. Namun begitu, tidak sedikit yang memilih bertahan di ISL.

Kubu yang ingin berpindah ke LPI mengajukan pertimbangan tentang buruknya kinerja PT Liga Indonesia, khususnya wasit. Selama ini, Persib kerap dirugikan oleh keputusan wasit. Meski memiliki materi bagus, Persib sering menderita kekalahan. Puncak kekecewaan terhadap wasit adalah kerusuhan pada laga menjamu Arema di Stadion Siliwangi.

Sementara kubu yang menginginkan Persib bertahan di ISL mengajukan dua alasan kuat. Pertama adalah sanksi dari PSSI yang harus dihadapi Persib. Kedua, nasib pemain Persib yang dipanggil timnas. Sebab, PSSI telah menyatakan bahwa pemain yang berlaga di LPI bakal dicoret dari timnas. Padahal ada 5 pemain Persib yang saat ini menjadi langganan timnas.

Karena kuatnya tarik ulur, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S Taryono mengatakan Persib belum bisa memutuskan dalam waktu singkat. Maka, dia berharap keputusan sudah bisa diambil awal Februari nanti.

"Prinsipnya begini, apresiasi dari Pak Wagub Jawa Barat termasuk dari pendukung (bobotoh) dan yang lainnya, ini jadi input bagi kita. Tetapi keputusannya memang tetap berada di bawah internal PT PBB. Saya sih berharap secepatnya, mudah-mudahan di awal (bulan depan) sudah ada keputusan yang kongkret," katanya.
Read More »»

Manajer Persib Briefing soal LPI dengan Pemain?

Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar hadir dalam sesi latihan terakhir di Stadion Siliwangi sebelum bertolak menuju Wamena untuk menghadapi tim berjuluk Badai Pegunungan Persiwa, Minggu (30/1/2011).

Usai latihan yang digelar mulai pukul 8.00 hingga 10.00 WIB, Umuh langsung memberi pengarahan kepada seluruh pemain bersama pelatih Daniel Roekito dan Wakil Manajer Dedy Firmansyah di ruang kamar ganti.

Belum jelas apa yang dibicarakan Umuh di dalam ruangan tertutup itu. Namun sebelum rapat dimulai sambil mengamati Eka Ramdani cs berlatih, Umuh sempat menyinggung-nyinggung soal kekesalannya menyangkut Liga Super Indonesia dan Liga Primer Indonesia.

Setelah hampir setengah jam tim mendapat pengarahan dari manajer satu per satu pemain Persib keluar ruangan kamar ganti. Saat ditanya wartawan pemain tampak menyembunyikan isi dari pertemuan terutup itu. Seperti dikatakan Wildansyah. "Enggak, cuma ngomong biasa aja untuk persiapan nanti ke Wamena," katanya.

Begitupun dikatakan Nova Arianto dan Rahmat Afandi. Enggak ada apa-apa, cuma persiapan aja buat nanti sore ke Wamena," kata Fandi diamini Nova.

Awalnya, Umuh memang menjanjikan aka langsung bicara kepada media, namun mendadak ia dihubungi Pangdam Siliwangi, sehingga Umuh belum sempat memberikan pernyataan kepada media dan baru akan dilakukan jam 12 hari ini.

"Nanti saya ya, saya dipanggil Pangdam dulu, nanti kita ngumpul jam 12 di Rumah Makan Sederhana yah," katanya sambil bergegas meninggalkan wartawan yang berkumpul di depan Stadion Siliwangi.
Read More »»

Gubernur Jabar Dukung Persib Hijrah ke LPI

Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan angkat bicara soal wacana Persib hijrah ke Lliga Primer Indonesia (LPI).

Menurut Heryawan, selama demi kemajuan dan kebaikan, tak ada salahnya Persib hijrah ke LPI."Wajar saja jika demi kemajuan dan kebaikan Persib, serta demi kemajuan olah raga sepakbola," ujar Heryawan saat ditemui usai peresmian Samsat Online dan TMC (Traffic Manajemen Centre) Polda Jabar dan Polrestabes Bandung di Bandung Trade Mall, Jalan Kiara Condong Kamis (27/1/2011).

Heryawan bahkan menyemangati skuad Eka Ramdani dkk tersebut, selama itu menjadi baik untuk Persib serta masayarakat Jawa Barat.

"Silakan saja jika itu baik bagi semuanya ya," tutur Heryawan.
Read More »»

Eksodus Pemain Persib ke LPI?

Jakarta - Belum reda isu soal Nova Arianto yang ditawari bermain di Liga Primer Indonesia (LPI). Kini ada tiga rekan Nova di Persib Bandung yang mungkin saja akan hijrah ke kompetisi baru itu. Siapa saja mereka?

Nova sebelumnya diberitakan ditawari kontrak tiga tahun oleh salah satu klub LPI. Hal itulah kemudian yang membuat sang pemain curhat di akun Facebook-nya, yang kemudian mendapat tanggapan dari banyak penggemarnya.

Memang klub tempat Nova bermain yaitu Persib tengah dalam dilema, akibat keinginan mereka pindah ke LPI atau tetap di ISL. 'Maung Bandung' belakangan sering dirugikan oleh keputusan wasit yang membuat mereka kesal dan ingin adanya perubahan. Puncaknya adalah saat laga melawan Arema yang sempat terjadi kekisruhan.

digosipkan akan pindah ke LPI, mereka adalah bek Isnan Ali serta duo legiun asing asal Singapura, Baihakki Kaizan serta Sahril Ishak. Ketiganya terlihat tengah mendatangi kantor LPI pada Rabu (26/1/2011) sore WIB.

Mereka bertiga datang dengan didampingi oleh agen pemain Herna Pardede serta disambut CEO Tangerang Wolves Akmal Marhali. Jelas dengan fakta yang terlihat itu, para wartawan yang ada pun bertanya-tanya apa tujuan mereka datang ke Kantor LPI yang terletak di bilangan Ampera itu. Apakah mereka ingin bermain di LPI?

Ketika ditanya soal tujuan pertemuan tersebut, Akmal yang kebetulan mantan wartawan dan dekat dengan beberapa pemain, mengaku itu hanyalah temu kangen antarteman dekat."Ah cuma pertemuan teman lama biasa saja kok," kilah Akmal ketika ditanya oleh wartawan.

Namun ketika Isnan, Baihakki dan Sahril disodori pertanyaan yang sama dan kemungkinan bermain di LPI, pun mereka bertiga memberi jawaban yang nyaris sama.

"Kami sekarang masih pemain Persib dan kami ke sini memang sedang liburan. Tadi abis dari Citos (Cilandak Town Square) terus mampir ke sini," tutur Isnan.

"Apakah saya akan pindah ke LPI? Kita belum tahu ke depannya apakah bermain di LPI atau tetap di Persib atau di klub ISL lainnya. Tapi menurut saya LPI itu bagus karena membuka lahan pekerjaan bagi para pemain bola lainnya. Namun kalo soal kans masuk timnas, kita kan main aturan di sini," tuntas Isnan.
Read More »»

1/26/2011

Bukti Penggalangan Dukungan untuk Nurdin

Kabar yang beredar bahwa Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menggalang dukungan pada kongres tahunan semakin terlihat bukan isapan jempol saja. Ada bukti Nurdin diketahui melakukan penggalangan kekuatan agar kembali terpilih menjadi ketua umum pada kongres pemilihan Ketua Umum PSSI 2011-2015, 19 Maret nanti, di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Pada kongres yang digelar pada 20-21 Januari lalu itu, semua klub diminta untuk menandatangani surat pernyataan dukungan menggunakan kop surat dan materai Rp 6.000. Surat dukungan tersebut diedarkan pada malam sebelum kongres tersebut. Ketua Umum Persija Jakarta, Toni Tobias, membenarkan adanya surat dukungan tersebut.

"Memang benar. Bentuk dukungan berupa surat pernyataan dan telah kami tanda tangani kemarin, Jumat (21/1/2011)," ungkapnya.

Salah satu butir dalam surat dukungan tersebut, kata Toni, adalah tetap setia mendukung kepemimpinan Nurdin Halid hingga masa kepemimpinannya berakhir. Menurutnya, hampir semua klub tetap loyal terhadap Nurdin.

Adanya surat dukungan semakin diperkuat lewat pernyataan Komisaris Utama Persebaya 1927, Saleh Mukadar. Saleh, yang terkenal vokal membongkar kebobrokan PSSI, mengaku memiliki bukti bahwa surat pernyataan telah disebar kepada peserta kongres.

"Malam ini di lokasi kongres telah beredar surat pernyataan agar mendukung Nurdin sebagai Ketua Umum PSSI kembali. Saya telah punya bukti. Nanti saya akan memublikasikan kepada semuanya," ungkapnya.

Selain surat dukungan, Toni mengungkapkan dalam sidang kongres, PSSI berjanji akan memberikan kucuran dana sebesar Rp 2 miliar per tahun, sedangkan klub Divisi Utama sebesar Rp 300 juta per tahun. Klub-klub pun semakin berbunga-bunga setelah Nurdin juga berjanji akan melepaskan 99 persen saham PT Liga Indonesia yang selama ini dikuasai oleh PSSI.

Saat dikonfirmasi, Nurdin secara tegas membantah kabar tersebut. Pria asal Makassar itu menyatakan proses pemilihan berdasarkan statuta. "Itu fitnah. Kalau ada, alhamdulillah. Artinya, saya masih didukung sebagai Ketua Umum PSSI. Nurdin menegaskan bahwa proses pemilihan berdasarkan statuta PSSI. Kalau melenceng dari statuta PSSI, FIFA akan memberikan sanksi kepada kami," kata Nurdin saat memberikan keterangan pers seusai Kongres II PSSI di Hotel Pan Pasific, Bali, Sabtu (22/1/2011).

Nurdin sah-sah saja menyangkal tudingan tersebut. Namun, dari formulir yang diterima oleh Kompas.com, terdapat dua lembar formulir pernyataan bentuk dukungan. Lembar pertama berisi pernyataan dukungan untuk Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan lembar kedua berisi lembar pernyataan untuk anggota Komite Eksekutif. Lembar pernyataan untuk Nurdin tertulis menggunakan kop resmi PSSI yang ditempeli materai Rp 6.000.

"Pernyataan Dukungan Ketua Umum PSSI Periode 2011-2015. Nama kandidat: Drs HAM Nurdin Halid. Tanggal Lahir: 17 November 1958. Dengan ini menyatakan bahwa kami menominasikan dan memilih Drs HAM Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015," demikian tertulis dalam formulir itu.

Di lembar tersebut disediakan kolom kosong untuk ditandatangani oleh Ketua Umum Pengprov dan Sekretaris Pengprov PSSI. Sementara lembar dukungan untuk anggota Komite Eksekutif tertulis, "Dengan ini menyatakan bahwa kami menominasikan dan memilih ______ sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015."

Di lembar ini disediakan kolom kosong untuk ditandangani oleh pengurus klub yang terdiri dari ketua umum dan sekretaris umum.

Jika ada kop PSSI, artinya lembar dukungan itu dari lembaga otoritas sepak bola Indonesia tersebut. Artinya lagi, nyaris tak mungkin jika Nurdin tak mengetahuinya karena dia sebagai ketua umum organisasi tersebut.
Read More »»

Agar Lebih Rileks, Latihan Diliburkan

Rabu (26/1), pelatih Daniel Roekito meliburkan pemain selama sehari. Hal itu untuk memulihkan kembali kondisi fisik dan mental para pemain. Daniel sengaja memberikan waktu rehat agar pemain bisa rileks dengan beristirahat atau berkumpul bersama keluarga sebelum tim berangkat menuju tanah Papua untuk melakukan pertandingan tandang melawan Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura. "Waktu libur bisa mereka manfaatkan untuk berkumpul bersama anak, istri, kerabat, dan rekan-rekannya. Hal tersebut akan membuat mereka segar kembali dan dapat menghilangkan stres," ujar Daniel.

Karena tidak ada latihan, suasana mes PERSIB di jalan Ahmad Yani terlihat sepi. Hanya Baihakki Khaizan, Hariono, Munadi, Isnan Ali, dan Shahril Ishak yang berada di kamarnya. Mereka memilih tinggal di mes untuk beristirahat ketimbang berjalan-jalan keluar untuk menghibur diri. "Hari ini kan libur latihan, semua pemain pada keluar. Ada yang pulang, jalan-jalan, ada juga yang diam di kamar saja," ujar Hariono.

Jika pemain libur, tidak demikian dengan para pembantu umum. Mereka justru tengah sibuk mempersiapkan peralatan dan kostum tim yang akan dibawa ke Papua. Menurut salah satu pembantu umum, Zulkarnaen, dirinya harus mempersiapkan segala halnya tiga hari sebelum pemberangkatan tim agar tidak ada yang tertinggal. "Jika sepatu ketinggalan mungkin bisa pinjam atau beli lagi, tapi kalau baju tim yang ketinggalan kita bisa kewalahan karena tidak bisa digantikan. Maka dari itu kami selalu melakukan cek ulang semua perlengkapan sebelum keberangkatan," ujarnya
Read More »»

PERSIB Pindah ke Liga Primer?

PERSIB pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI). Itu adalah seruan seluruh bobotoh yang hadir di Stadion Siliwangi dalam pertandingan lanjutan LSI Persib melawan Arema, Minggu (23/1), yang berakhir imbang 1-1. Pertandingan itu menjadi sebuah ajang pelampiasan amarah bobotoh, atas ketidak becusan wasit memimpin pertandingan. Saya sendiri sebetulnya tidak yakin para wasit PSSI ini sebegitu amburadulnya. Saya merasa ada kesengajaan dari tim pemimpin pertandingan ini untuk menjadi juru adil yang tidak adil. Motivasinya apa? Bisa bermacam-macam motivasinya, dari uang sampai rasa tidak suka, sampai atas perintah! Tapi saya yakin betul motivasinya bukan ingin kelihatan bodoh dan tidak kompeten, karena para wasit ini pasti orang-orang kompeten dan tidak bodoh di bidangnya!

Kompetensi menjadi pertanyaan besar di setiap aspek sepakbola di Indonesia. Dari pimpinan teratasnya hingga level terbawah, di setiap level terdapat keraguan akan kompetensi. Yang hebatnya justru ini bukan tidak disadari oleh para pembuat keputusan sepakbola di Indonesia. Namun alih-alih membelanjakan uang miliaran rupiah untuk membenahi dan meningkatkan kompetensi wasit, misalnya, para petinggi ini malah membelanjakan uang miliaran rupiah untuk melobi pendukung suara di Kongres PSSI. Padahal tanpa perlu belanja miliaran rupiah untuk membeli suara pemilihan, semua orang akan dengan senang hati menerima kembali para penguasa sepakbola Indonesia asal kompetensi aspek sepakbola memenuhi standar tinggi.

Maka, pindah ke LPI, sudah bukan lagi wacana di internal PERSIB. Tinggal menunggu ketok palu, pindah atau tinggal! Pertimbangan-pertimbangan sedang dikumpulkan, demikian juga untung rugi jika bergabung dengan LPI dan meninggalkan LSI. Yang pasti dengan pindah ke LPI, PERSIB tidak mungkin mengikuti ajang Piala Indonesia. Hal ini karena Piala Indonesia adalah perhelatan dari PSSI. Sementara itu hampir semua sponsor PERSIB terkait dengan penyelenggaraan Piala Indonesia. Artinya mereka mengikat kotrak sponsorship dengan PERSIB untuk di dua ajang: Liga Super dan Piala Indonesia. Artinya kalau mau pindah ke LPI, maka harus ada pembicaraan serius dengan para sponsor.

Sementara itu bicara soal aspek pertandingannya, LPI juga bukan tidak punya kelemahan. Standar kualitas lapangan pertandingan, seperti pertandingan Batavia FC vs Solo FC di Sumantri Brojonegoro Jaksel, tidak memenuhi standar nasional sekalipun. Masalah kualitas lapangan yang menyedihkan ini, terjadi juga di laga-laga lain. Lalu mengenai kualitas wasit? Apakah wasit di LPI pasti lebih baik? Mari kita bercermin dari kasus pemukulan wasit oleh Simon Q dari Semarang United dan protes Batavia Union atas kepemimpinan wasit ketika kalah 1-2 atas Solo FC. Belum lagi kasus pengeroyokan terhadap warga Lamongan hingga tewas oleh ulah suporter.

Memang ada janji hibah "Marque Player" untuk dipakai oleh klub, atau boleh memilih pelatih kualitas wahid kelas dunia. Tentu saja ini menjanjikan sebuah masa depan klub yang berkualitas. Namun mampukan klub menyediakan juga fasilitas kelas wahid bagi para super star kelas Dunia ini? Juga tentu saja diperlukan usaha untuk “menjual” mereka ke para sponsor. Karena punya bintang di dalam klub itu biayanya besar, kalau sampai tidak ada pemasukan untuk menutup kebutuhan fasilitas VIP mereka, bisa-bisa klub rugi terus dan tidak pernah mandiri. Bukankah kemandirian klub adalah salah satu tujuan LPI?

Lalu, apakah artinya pindah ke LPI tidak menguntungkan, dan tinggal di LSI akan menjamin masa depan Persib? Coba kita lihat kondisi LSI sekarang. Kualitas wasit dan isu serta kecurigaan adanya pengaturan pertandingan sudah bertiup kencang. Walaupun PSSI sudah membentuk komisi khusus untuk menyelidiki hal ini, namun hasilnya masih tanda tanya besar. Kita memang tidak bisa menuduh PSSI melindungi atau terlibat dengan mereka yang melakukan kejahatan hina ini. Tapi paling tidak PSSI gagal menuntaskan masalah ini di semua level kompetisi liga.

Secara keuangan, PSSI sudah jelas-jelas membuat program paling cepat tanpa APBD bagi klub tahun 2014. Kenapa? Alasannya sumir sekali. Kesiapan klub dan daerah jadi alasan utama. Bagi saya ini adalah argumen yang membodohkan masyarakat. PERSIB, dengan bangga saya katakan, sudah bisa membuktikan dengan APBD = Rp 0 tetap bisa "survive". Tidak mudah memang, tapi bisa. Pernyataan bahwa daerah tidak siap itu sama saja menganggap rendah kemampuan para putra terbaik daerah. Wajar kalau kemudian alasan menunggu sampai 2014 dihubungkan dengan konstelasi politik di tahun 2014. Lagi pula, bukankah PSSI dan PT Liga Indonesia dihuni oleh para pengusaha dan profesional bisnis top di Indonesia, yang pasti lebih dari mampu untuk membuat sebuah model bisnis yang sehat bagi klub sepakbola profesional di Indonesia. Dengan begitu, klub bukan hanya dijadikan mainan hobi belaka, lalu dimanfaatkan untuk memeras uang para pengurusnya yang ambisi mengejar prestasi dengan instant dan massa pendukungnya jadi "vote" target ketika pemilu.

Yang menarik adalah, kenyataan bahwa kemana pun PERSIB berkompetisi seluruh bobotoh masih menunjukkan cinta yang besar. Artinya, di Liga manapun PERSIB berkompetisi akan memberikan daya tarik kuat bagi Liga tersebut. Jadi tinggal Liga mana yang memberikan penawaran lebih menarik, untuk kepentingan PERSIB dan sepak bola Indonesia. LPI secara informal sudah menyodorkan banyak benefit kepada PERSIB. Kita tinggal tunggu tawaran serius nya. PSSI? Bukannya menawarkan benfits atau perbaikan, malah mengancam akan mengeluarkan PERSIB dari PSSI jika terbukti memasang dengan sengaja, papan LPI di Stadion Siliwangi dalam pertandingan 23 Januari 2011 melawan Arema. Lah, Siapa yang butuh, siapa nih?
Read More »»

Persib Pindah Ke LPI? Tinggal Ketok Palu

Bobotoh Persib yang hadir di Stadion Siliwangi, Minggu (23/1) lalu untuk menyaksikan laga antara Persib dan Arema kompak berteriak meminta Maung Bandung hijrah ke Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai ekspresi kekecewaan karena tim kesayangan mereka lagi-lagi dikerjai wasit. Wakil direktur utama Persib M. Farhan pun bereaksi melalui laman resmi klub.

Menurut Farhan, pindah ke LPI bukan sekedar wacana internal, tetapi tinggal menunggu ketok palu, pindah atau tinggal dan manajemen tengah mengumpulkan pertimbangan-pertimbangan sekaligus menghitung untung-rugi jika pergi meninggalkan Superliga Indonesia (ISL).

Salah satu yang menjadi faktor pertimbangan adalah keterikatan Persib dengan sponsor. Hampir semua kontrak sponsor yang didapat tim terikat pada dua kompetisi, yaitu ISL dan Piala Indonesia. Untuk pindah, Persib harus melakukan negosiasi ulang terlebih dahulu.

Farhan kemudian mengakui jika LPI sudah menyodorkan banyak keuntungan bagi Persib dan pihaknya masih menunggu tawaran serius. Sementara PSSI bukannya memberi keuntungan atau perbaikan, mereka malah megneluarkan ancaman memecat Persib dari keanggotaan PSSI jika terbukti dengan sengaja memasang papan iklan LPI di Stadion Siliwangi saat pertandingan melawan Arema.

Di laman yang sama, Farhan mengeluarkan kritisi bagi LPI dan ISL sekaligus. Menurutnya LPI bukannya tanpa kelemahan, dia menyoroti banyaknya venue pertandingan yang tidak memenuhi standar nasional. Sementara bagi ISL, dia mempersoalkan ketidakmampuan PSSI menuntaskan masalah kualitas wasit di semua level kompetisi.
Read More »»

Inilah Alasan LPI Inginkan Persib Bergabung

Jakarta - Juru bicara Liga Primer Indonesia Abi Hasantoso tidak menutupi jika LPI sangat menantikan bergabungnya Persib Bandung ke liga yang dimusuhi PSSI tersebut.

Setelah dua kali merasa dicurangi wasit di Liga Super, liga besutan PSSI, Persib Bandung mulai berpikir serius untuk menyeberang ke LPI yang dibesut pengusaha Arifin Panigoro itu. Meski demikian, Abi menjelaskan belum ada kontak resmi antara LPI dengan klub yang bersangkutan.

“Sampai sekarang secara resmi kami belum dihubungi Persib,” ungkapnya. “Tetapi yang jelas kami membuka pintu lebar-lebar untuk Persib Bandung ke Liga Primer Indonesia.”

Saat ini menurut Abi, ada lima klub yang dikabarkan merapat ke LPI dan tengah menjalani proses verifikasi. Sedikit berbeda dengan lima klub tersebut, andai Persib memang berniat bergabung, bisa dipastikan prosesnya tidak akan lama karena secara kasat mata Maung Bandung memenuhi syarat-syarat verifikasi.

“Kalau untuk Persib, seandainya mereka menghubungi kami, prosesnya bisa lebih cepat. Ibaratnya kami tinggal buka pintu dan mereka masuk,” ungkapnya.

“Mereka sudah memenuhi syarat-syarat secara umum. Mereka sudah mandiri dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan punya badan hukum, sehingga sudah layak disebut klub profesional,” urai Abi.

“Persib Bandung juga punya sejarah yang bagus, selain itu suporter mereka, bobotoh juga merupakan salah satu kelompok suporter terbesar dan salah satu yang terbaik di Indonesia,” tandasnya.
Read More »»

Jalan Persib ke LPI Terbuka Lebar

JAKARTA - Lampu hijau diberikan untuk Persib Bandung untuk meninggalkan Liga Super Indonesia (LPI). Tidak tanggung-tanggung, peluang Persib untuk hengkang dari Liga Super Indonesia (LSI) sangat terbuka lebar jika pengurus klub mau menyatakan kesiapannya pindah ke (LPI).

Menurut Juru Bicara LPI Abi Hasantoso, pihaknya secara terbuka akan menerima tim Maung Bandung untuk menjadi klub ke-20 di LPI. "Kalau mau ke LPI kita buka pintu lebar-lebar bagi Persib," ujar Abi kepada wartawan di kantor LPI di gedung Medco, Jakarta Selatan, Rabu (26/1).

Sebagai tim yang kini sedang terseok-seok di papan bawah klasemen LPI, Abi menilai sudah selayaknya Maung Bandung bergabung ke LPI.

"Persib Bandung itu klub profesional. Klub ini memberikan contoh yang baik bagi persepakbolaan kita karena sudah mandiri," jelasnya.

Soal keputusan Persib akan menjadi bagian dari klub penghuni LPI Abi berharap pada keputusan manajemen.

Dia mengaku saat ini pengurus Persib belum memberikan pernyataan resmi untuk bergabung ke LPI. "Secara formal memang belum ada," katanya.

Kabar berhembusnya Persib pindah ke LPI memang kian gencar setelah klub yang diarsiteki Daniel Roekito ini menelan hasil kurang memuaskan. Faktor perangkat pertandingan yang tidak adil juga membuat manajemen gerah.
Read More »»

Wasit "Bermain" Bukan Hal Baru

Keberadaan oknum wasit yang turut "bermain" dan menentukan hasil akhir sebuah pertandingan sepak bola di Indonesia, bukan merupakan barang baru. Begitu juga dengan keterlibatan pihak-pihak tertentu yang "memesan" wasit untuk memenangkan tim tertentu. Seperti halnya isu suap terhadap pemain, praktik-praktik kotor yang dilakukan oknum wasit tersebut dinilai sudah menjadi rahasia umum.

"Saya tidak mau berkomentar soal wasit. Tapi, hal-hal seperti itu, saya kira sudah ada sejak lama dan sekarang sudah menjadi rahasia umum," kata pelatih Persib, Daniel Roekito, usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (25/1).

Meskipun sudah lama terjadi, praktik-praktik kotor yang sudah menjadi potret buram sepak bola Indonesia ini sulit diberantas. "Hal-hal seperti itu memang sulit dibuktikan," ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.

Mantan pemain Persib dan tim nasional Indonesia di era 1960-an, Emen Suwarman juga membenarkan adanya wasit yang turut "bermain" di zamannya. Hanya saja, Emen menilai "permainan" wasit sekarang justru lebih parah dibandingkan pada saat ia bermain bola. "Wasit seperti itu memang sudah ada. Tapi rasanya tidak separah sekarang," kata pemain yang turut mengantarkan tim "Merah-Putih" menjuarai Merdeka Games tahun 1962 ini.

Pesimis di Wamena

Masih adanya faktor-faktor nonteknis yang melibatkan oknum wasit inilah yang menjadikan Daniel pesimis pasukannya bisa mencuri angka saat bertanding menghadapi Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan Wamena, Minggu (30/1). Saking pesimisnya, Daniel sempat bergurau kalau dirinya hanya akan membawa 12 pemain saja ke Wamena, sedangkan pemain lainnya ditinggalkan di Jayapura untuk konsentrasi menghadapi Persipura.

"Tapi yang penting, kita usaha dulu saja. Kalau memang tidak tembus juga, kita hanya akan bawa 12 pemain saja. Yang lain tinggal di Jayapura saja, karena lawan Persipura masih bisa diusahakan," katanya sambil tersenyum.

Meski demikian, Daniel tetap akan berusaha menyiapkan mental pasukannya untuk menghadapi kemungkinan gangguan nonteknis tersebut. Salah satunya dengan meminta para pemain untuk cuek terhadap apa pun keputusan wasit. "Sekarang ini, saya tidak mau memikirkan wasit. Sebab, kalau dipikirkan terus jadi malas latihan. Kita latihan pagi-sore, tahu-tahu dalam satu setengah jam kita dicurangi, 'kan rugi dan menyakitkan. Lebih baik saya tidak memikirkannya," lanjutnya.
Read More »»

Daniel: Fokus Saja ke LSI!

Ketika manajemen klub Persib Bandung masih berada di simpang jalan, pelatih Daniel Roekito meminta seluruh anggota skuadnya untuk fokus menghadapi pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Ia tidak mau, Eka Ramdani dan kawan-kawan terpengaruh isu bakal hijrahnya Persib ke Liga Primer Indonesia (LPI).

"Sekarang ini, anginnya lagi ke utara, selatan, timur, barat. Karena itu, kepada pemain saya minta untuk fokus kepada kewajiban mereka sebagai pemain. Kewajiban pemain adalah latihan dan mengikuti jadwal pertandingan. Untuk urusan lain, serahkan saja kepada pengurus," kata Daniel, usai sesi latihan Persib di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (25/1).

Seperti diberitakan, buntut dari kekecewaan terhadap kinerja wasit pada laga melawan Arema Indonesia, Minggu (23/1), manajemen Persib sempat mempertimbangkan tuntutan publik agar tim kebanggaan bobotoh ini hijrah ke LPI. Hingga Selasa (25/1), Persib belum juga mengumumkan sikapnya.

Sesuai jadwal yang sudah dirilis PT Liga Indonesia (PT LI), Persib akan menghadapi Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan Wamena, Minggu (30/1) dan Persipura Jayapura di Stadion Mandala Jayapura, Rabu (2/2). Karena itu, mulai sesi latihan kemarin, Daniel fokus mempersiapkan tim menghadapi dua tur maut tersebut.

Benahi kesalahan

Ketika ditanya mengenai kesiapan pasukannya menuju tanah Papua, Daniel mengatakan, dari sisi performa, anak asuhnya terus mengalami peningkatan. Selain itu, katanya, Eka Ramdani dan kawan-kawan pun sudah menunjukkan karakter permainan yang diinginkannya, seperti bermain dalam tempo cepat dan pressure ketat.

Meskipun demikian, Daniel mengakui masih ada kelemahan yang harus dibenahi, terutama masalah mental dan kontrol emosi. "Kontrol emosi itu perlu. Hanya memang kondisi mental itu tergantung dengan keadaan di lapangan. Contohnya Gonzales. Sudah kerja keras di lapangan, kalau wasitnya begitu sadis pasti bikin sakit hati. Kalau sudah begitu memang sulit," kata Daniel.

Selain itu, Daniel juga masih menyoroti lini pertahanannya yang masih kebobolan oleh gol-gol yang "tidak enak dipandang". "Lihat, gol-gol yang terjadi ke gawang kita, semuanya tidak enak. Kebanyakan dari bola mati. Itu harus diperbaiki," katanya.
Read More »»

1/22/2011

Soal Diusir Wasit, Gonzales Hanya Acungkan Jempol

Ganjaran kartu merah terhadap penyerang andalan persib maung Bandung, Cristian Gonzales saat menjamu Persisam Putra Samarinda, Kamis (20/1/2011) lalu hingga kini masih dalam teka-teki.

Menyikapi hal tersebut, Gonzales sendiri lebih memilih diam dan enggan berkomentar banyak. Tampaknya Gonzales tak mau berurusan lagi dengan wasit.

Gonzales hanya tersenyum dan mengacungkan jempolnya sambil menutup pintu mobil yang ditumpangainya saat ditemui usai sesi latihan di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (22/1/2011) pagi.

Saat diganjar kartu merah oleh wasit Suharto pada laga melawan Persisam Putra Samarinda, Kamis (20/1/2011), Gonzales pun tak sedikit pun mengajukan protes. Suami Eva Siregar ini memilih diam dan berlalu menuju ruang ganti, padahal rekan-rekannya tengah mengerubungi wasit Suharto.

Pada laga tersebut, Gonzales dituduh melontarkan kata kasar kepada asisten wasit. Gonzales dituduh mengucapkan kata Monyet. Namun pemain bernomor punggung 99 ini langsung membantahnya. "Itu bola di belakang," kata Gonzales mengulang kata-katanya saat itu.

Sayangnya, kata Gonzales, wasit mengartikan lain. Ia mengaku hanya bisa pasrah dan tak dapat berbuat apa-apa dengan keputusan aneh wasit tersebut. Untuk selanjutnya ia menyerahkan segalanya kepada manajemen Persib.

"Saya harus lebih konsentrasi lagi, ini pelajaran buat saya. Di pertandingan nanti melawan Arema (Minggu, 23/1/2011), saya tidak bisa main, saya akan suport di luar lapangan saja. Mudah-mudahan Persib bisa meraih poin," terangnya.

Sebelumnya, Gonzales memang dikenal dengan sikapnya yang temparamental. Sejak pertama kali merumput di Indonesia pada 2003, ia sudah mendapat hukuman dari Komisi Disiplin PSSI sebanyak lima kali karena perilaku kekerasan terhadap lawan dan pelecehan terhadap wasit. Dengan sikap tempramentalnya tersebut, striker naturalisasi asal Uruguay ini mendapat julukan El Loco yang bearti Si gila.

Terakhir, Gonzales mendapat hukuman 12 bulan tak boleh merumput walaupun akhirnya mendapatkan remisi dari Ketua Umum PSSI Nurdin Halid saat hukumannya baru berjalan 3 bulan.

Pada 30 Januari 2009, manajemen Persib Bandung mengumumkan telah merekrut Gonzales. Gonzales dikontrak dalam status sebagai pemain pinjaman dari Persik Kediri dan digaji Rp60 juta per bulan.

Ia memulai debut sebagai starter di Liga Super Indonesia (LSI) saat Persib menjamu Persipura di pertandingan yang berakhir 1-1 berkat gol yang juga dicetak olehnya.
Read More »»

Gonzales Diusir Wasit Gara-gara Umpatan Monyet?

Bandung -Bomber andalan Persib Cristian Gonzales dituduh melontarkan kata kasar pada asisten wasit, sehingga diusir dari lapangan saat Persib bertanding versus Persisam kemarin.

Gonzales dituduh mengucapkan kata Monyet kepada asisten wasit. Namun pemain bernomor punggung 99 ini langsung membantahnya. "Itu bola di belakang," kata Gonzales mengulang kata-katanya.

Sayangnya, kata Gonzales, wasit mengartikan lain. "Tapi mungkin wasit mengartikannya lain, saya tidak mengerti. Ya inilah wajah sepakbola Indonesia," pungkasnya.

Ia menambahkan, selama 9 tahun berkarir sebagai pemain sepak bola di Indonesia, belum pernah sekali pun mendapatkan kartu merah langsung tanpa dikenai kartu kuning sebelumnya.

Namun ia mengaku hanya bisa pasrah dan tak dapat berbuat apa-apa dengan keputusan aneh wasit tersebut. Untuk selanjutnya ia menyerahkan segalanya kepada manajemen Persib jika nantinya akan mengajukan protes lewat banding ke PT Liga Indonesia.

"Saya harus lebih konsentrasi lagi, ini pelajaran buat saya. Dipertandingan nanti melawan Arema FC (Minggu 23 Januari 2011) saya tidak bisa main, saya akan suport di luar lapangan saja. Mudah-mudahan Persib bisa meraih poin," terangnya.

Pengakuan Gonzales juga dibenarkan kapten tim Persib Eka Ramdani yang saat itu posisinya tak jauh dari pemain berjuluk El Loco itu.

"Gonzales memang tak mengeluarkan kata kasar, dia hanya bilang itu bola dibelakang, tapi kenapa dia malah dikasih kartu merah, saya tidak mengerti," ucapnya.

Di menit 75, sebelum diusir dari lapangan, Gonzales memang sempat berbincang dengan pelatih Persib Daniel Roekito saat disaat pertandingan terhenti karena Baihakki Bin Khaizan mendapatkan pertolongan usai dihajar pemain depan Persisam.

Setelah itu, ia terlihat mengeluarkan kata-kata kepada hakim garis sambil berjalan menuju lapangan. Diusirnya Gonzales memang menjadi puncak kekesalan kubu Persib.

Sebelumnya, banyak sekali keputusan wasit yang begitu merugikan Maung Bandung. Misalnya saja, setiap kali menyerang, hakim garis atau asisten wasit selalu saja mengangkat bendera tanda offside. Padahal, beberapa kali pemain Persib lolos dari perangkap offside
Read More »»

Persib Wajib Kalahkan Arema

Tim Persib Bandung telah melupakan kekecewaan pada saat tur Sumatra dan kalimantan. Pasukan "Maung Bandung" bertekad untuk kembali fight dan konsentrasi meraih poin penuh saat menjamu Arema Malang di Stadion Siliwangi, Minggu (23/1) nanti.

"Kita haus bertarung dan kembali fokus pada pertandingan melawan Arema. Kita ini bermain di kandang, hukumnya wajib menang," tegas pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito saat tiba di Bandung, Jumat (21/1).

Daniel mengakui, setelah menjalani tur Sumatra dan Kalimantan, timnya memang mengalami kelelahan. Ditambah jarak yang harus ditempuh saat menyambangi 3 tim dalam tur tersebut yang memang cukup jauh.


Selain itu, jadwal yang sangat padat memang menyebabkan para pemainnya mengalami kejenuhan. Bayangkan 11 hari kita harus bertanding 4 kali. Ini gila," ujar Daniel.

Menurutnya, secara fisik memang tidak ada masalah berarti yang dialami pasukannya. Bahkan ia menilai, skuad Maung Bandung tetap siap untuk menghadapi Arema. Tapi beban kejenuhan yang membuat Persib secara tim hanya siap sekitar 80%.

"Mungkin kita hanya siap sekitar 80 persen. Tetapi ini rumah kita. Kita tetap harus menang," tutur mantan pelatih Persik Kediri ini.

Salah satu cara untuk menyiasatinya, Daniel mengaku akan kembali melakukan rotasi pemain. Hal itu yang juga telah ia lakukan di laga sebelumnya. "Dari tur lalu, saya memperoleh pelajaran untuk bisa lebih selektif memilih pemain. Ini bagus dengan adanya rotasi," aku Daniel.

Eka siap tempur

Sementara gelandang Persib Bandung, Eka Ramdani menegaskan, kepemimpinan wasit saat melawan Persisam Samarinda memang sangat merugikan Persib. Namun hal itu tidak perlu lagi dipikirkan. Hal yang perlu dipikirkan yaitu pertandingan berikutnya yang harus dihadapi Persib.

"Wasit sudah tidak perlu lagi dipikirkan. Lebih baik kita memikirkan pertandingan melawan Arema dan pertandingan selanjutnya," kata pemain bernomor punggung 8 ini.

Selain itu, Eka juga mengaku siap dengan padatnya jadwal yang harus dilakoni Persib. Hal itu pun tidak perlu lagi dikeluhkan. "Siap saja dengan jadwal yang ada. Karena jadwal itu memang sudah ada dan harus dilakoni," tukasnya.
Read More »»

Manajemen Persib Harus Bicara "Keras" di Kongres PSSI

Manajemen Persib Bandung diminta untuk mengungkapkan pendapatnya dengan keras tentang kualitas Liga Super Indonesia (LSI), pada kongres yang digelar di Bali, 21-22 Januari ini. Persib harus mendesak PSSI untuk memperbaiki LSI yang tengah berjalan.

"Kongres bisa digunakan bagi Persib untuk menyalurkan aspirasinya. Persib tidak boleh diam saja," ujar pegiat komunitas Persib Watch, Yaman Suryaman kepada "GM", Jumat (21/1).

Menurut Yaman, setidakya ada tiga agenda yang harus disampaikan manajemen Persib kepada PSSI. Yaitu PSSI harus segera memperbaiki kualitas perangkat pertandingan, perbaikan jadwal pertandingan, dan kualitas siaran langsung.


"Kita sering dirugikan oleh kualitas perangkat yang buruk. Terutama saat Persib tandang. Jika ternyata hal itu tidak bisa dilakukan oleh PSSI, lebih baik Persib pindah ke LPI," tegasnya.

Terkait jadwal pertandingan, lanjutnya, jadwal LSI ternyata sering berubah. Terbukti Persib terpaksa harus bertanding dengan jadwal yang sangat padat akibat adanya perubahan jadwal tersebut. Ini juga sangat merugikan Persib.

Diungkapkan Yaman, hal itu telah sering dilontarkan bobotoh dalam komunitas Persib Watch. Kegeraman bobotoh memuncak setelah saat laga Persib tandang melawan Persisam Samarinda.

"Hal ini sebenarnya bukan hanya harus diagendakan manajemen Persib, tetapi juga Pengda PSSI Jawa Barat. Karena Persib merupakan bagian dari Jawa Barat. Seharusnya Pengda PSSI Jabar juga bisa menyuarakan hal ini," harapnya.

Kongres dihadiri lebih dari 100 peserta, terdiri atas ketua atau perwakilan 33 pengurus provinsi PSSI di Tanah Air. Hadir juga representasi klub-klub Djarum Indonesia Super League (DISL) dan Ti-Phone Divisi Utama yang dikelola PT Liga Indonesia, dan tiga kompetisi liga amatir yang diselenggarakan Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI.
Read More »»

PT LI Panggil Wasit Suharto

Kecaman kubu Persib Bandung kepada wasit Suharto saat mereka dikalahkan tuan rumah Persisam Putra Samarinda, Kamis (20/1), mendapat tanggapan dari PT Liga Indonesia (LI). PT LI melalui bidang teknis perwasitan akan memanggil Suharto untuk dimintai keterangan.

Salah seorang staf Bidang Teknis Perwasitan PT Liga Indonesia, Purwanto mengaku belum tahu penyebab kartu merah yang diberikan kepada "El Loco". Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit Suharto.

"Sampai saat ini, kami belum mendapat laporan maupun rekaman pertandingan Persisam melawan Persib. Karena itu, kami belum bisa mengetahui apa sebenarnya yang terjadi saat itu," kata Purwanto seperti dikutip vivanews.com.

Kendati demikian, Purwanto berjanji akan segera memanggil Suharto. "Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit. Kami akan mengundang perangkat pertandingan yang bertugas saat itu dan akan mencari tahu penyebab kartu merah yang diberikan terhadap Cristian Gonzales," ujarnya.

Ia mengatakan, PT LI biasanya melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit yang bertugas di LSI setiap pekan. "Mungkin, evaluasi selanjutnya akan digelar Rabu mendatang," kata Purwanto.

Seperti diketahui, wasit yang memimpin pertandingan Persisam Putra Samarinda melawan Persib Bandung di Stadion Segiri, Suharto beberapa kali mengeluarkan keputusan yang menguntungkan tim tuan rumah. Persib sebagai tamu, beberapa kali dirugikan oleh keputusan Suharto. Puncaknya saat striker Persib, Cristian Gonzales memperoleh kartu merah.

Kubu Persib binggung dengan keputusan tersebut. Pasalnya, El Loco tampak tidak melakukan kesalahan atau pelanggaran terhadap lawan. Bukan hanya bingung, Persib pun berang dengan keputusan tersebut.

Dengan kartu merah tersebut, El Loco dipastikan tidak bisa memperkuat Persib saat menghadapi Arema Indonesia (23/1) dan Persiwa Wamena (30/1). Atas keputusan tersebut, Persib pun berencana mengajukan banding.
Read More »»

Persib Serius Ingin Hengkang ke LPI

Wacana hijrahnya Persib Bandung dari Liga Super Indonesia (LSI) ke Liga Primer Indonesia (LPI), ternyata mulai diseriusi. PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) pun tengah melakukan pembahasan tentang hengkangnya Persib ke LPI.

Hal itu pun diakui petinggi PT PBB, Muhammad Farhan. Farhan bahkan mengaku tengah mendalami untung rugi yang dialami oleh Persib jika meninggalkan LSI. "Serius, tapi masih pendalaman dulu," tulis Farhan dalam microblog-nya, Jumat (21/1).

Kendati demikian, Farhan mengaku belum memastikan saat yang tepat Persib harus hijrah ke LPI. Ketika ditanya tentang kemungkinan hijrah di musim pertama LPI atau musim berikutnya, Farhan mengatakan, bisa dilakukan kapan saja. "Bisa kapan aja ya," ujarnya.


Wacana hengkang dari LSI memang semakin santer setelah dalam laga melawan Persisam Samarinda, Kamis (20/1) lalu. Di laga tersebut, Persib dikerjai habis-habisan oleh wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Suharto.

Terlebih, Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar telah memberikan sinyal kepada PSSI tentang rencana ini. Umuh secara tegas menyinggung kualitas wasit LPI yang lebih baik dibandingkan LSI. "Wasit LPI lebih baik daripada LSI," ujar Umuh.

Sementara itu, pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito menyatakan akan tetap melatih Persib jika memang hijrah ke liga yang digagas oleh pengusaha Arifin Panigoro ini.

"Kalau diminta komentarnya pindah atau tidak, itu urusan manajemen. Tetapi saya ini orang Persib. Saya dikontrak Persib. Bermain di mana pun, saya siap melatih Persib," tegasnya.

Sedangkan kapten Persib Bandung, Eka Ramdani pun menyatakan secara tegas siap bermain di LPI. Eka bahkan sepertinya tidak takut jika harus melepaskan label timnasnya. "Saya ini dikontrak Persib. Jika Persib pindah ke LPI, saya akan tetap main untuk Persib," katanya.

Sama halnya dengan Daniel, Eka pun menyerahkan wacana kepindahan Persib ke LPI kepada manajemen Persib. Karena, hanya manajemenlah yang dianggap memiliki kewenangan untuk hal yang satu ini. "Tetapi itu terserah manajemen. Saya ikut saja," tukasnya.
Read More »»

1/21/2011

Ketika Bobotoh Mempersoalkan Kualitas Siaran Langsung Sepakbola Nasional Di Indonesia


Penggemar sepakbola tidak hanya senang menyaksikan strategi permainan yang memikat tetapi juga menonton tayangan siaran langsung sepakbola yang tak kalah berkualitas.

Di tengah teknologi yang serbacanggih, sulit bagi wasit mengelak dari kesalahan yang diperbuatnya saat memimpin pertandingan. Lihat Piala Dunia lalu ketika wasit Jorge Larrionda asal Uruguay tidak mengesahkan tendangan Frank Lampard menjadi gol meski sudah melewati garis gawang Manuel Neuer.

Atau lihat pula pertandingan Persisam Samarinda menjamu Persib Bandung, Kamis (20/1) sore kemarin.

Tak bisa dimungkiri, nama besar Persib menjadi gula siaran langsung Superliga Indonesia di televisi. Sejarah panjang Persib dengan status sejumlah pemain timnas Indonesia, tentu menyedot perhatian masyarakat banyak, baik yang berada di Bandung maupun tidak. Jika Persib bermain di kandang sendiri, seisi kota Bandung mendadak kosong karena perhatian tertuju ke stadion
Begitu pula halnya ketika Persib bermain di luar kandang. Bobotoh dengan setia menggelar acara nonton bareng di mana saja, mulai dari pasar tradisional, pangkalan ojek, lapangan terbuka, kafe, bioskop, gedung olahraga, bahkan hingga hanggar pesawat.

Jika ada tim yang menolak disiarkan langsung karena takut pendapatan dari penjualan tiket berkurang, manajemen Persib malah menyambut gembira. Alasannya, selain bisa mengurangi kepadatan di stadion saat Persib bermain kandang, siaran langsung setidaknya dinilai dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan saat berlaga jauh dari Bandung.

Namun harapan tinggal harapan, bahkan dengan siaran langsung pun wasit masih melakukan kesalahan fatal. Beragam keputusan keliru seperti off-side, tekel keras, penalti, handsball, tabrakan pemain, dan lain-lain, tetap saja terjadi.

Dalam sepekan ini kita bisa mengambil beberapa contoh. Pertama ketika terjadinya gol pertama Arema ke gawang Persiba, Rabu (20/1). Dalam sepekan ini kita ambil beberapa contoh. Pertama ketika terjadinya gol pertama Arema ke gawang Persiba, Rabu (20/1). Dari layar kaca selintas terlihat Leonard Tupamahu berdiri dalam posisi off-side saat menyontek bola. Namun replay hanya sekilas hingga penonton dibuat penasaran.

Lainnya hadir dari laga Persisam melawan Persib. Dalam sebuah adegan di babak pertama, Hilton Moreira melesat ke depan keluar dari jebakan off-side, tetapi wasit mengangkat bendera, ironisnya televisi mengambil replay dari sudut belakang gawang! Dari mana pemirsa tahu itu off-side atau tidak? Belum lagi banyak episode rawan kontroversi tanpa replay.

Contoh selanjutnya mungkin akan menjadi misteri dan seperti biasanya tenggelam dimakan waktu. Sebagian penonton pasti bertanya-tanya, mengapa Gonzales dikartumerah. Tayangan replay yang diharapkan bisa menjadi jawaban, tak kunjung datang.
Betul, wasit cuma manusia yang tak lepas dari kesalahan. Aksi pemain di lapangan kadang berjalan sangat cepat sehingga sulit ditangkap mata telanjang. Otoritas sepakbola internasional mencoba meminimalkan kesalahan manusiawi tersebut dengan menugaskan petugas tambahan seperti ofisial keempat, teknologi perangkat earpiece, hingga ofisial kelima. Setidaknya di mancanegara telah muncul keinginan memperbaiki taraf perwasitan, Indonesia terlelap.

Bagi pemirsa, terkadang pula sulit mengikuti apa yang baru saja terjadi. Rasa penasaran akan memuncak, apalagi jika baru saja terjadi insiden yang berbau kontroversial seperti off-side, diving hingga tekel di dekat garis kotak terlarang.

Untuk itulah pemirsa bersedia meluangkan waktu memelototi televisi - bahkan di Eropa pemirsa membayar mahal untuk bisa menonton pertandingan di layar kaca - karena televisi bisa menyiarkan peristiwa tersebut berulang-ulang hingga pertanyaan dianggap terjawab dan terpuaskan.

Di Indonesia, belum ada keinginan memperbaiki kualitas perwasitan, demikian pula tayangan televisi. Kita terkadang terlalu mempermasalahkan sudut pengambilan gambar yang terkesan statis, padahal di balik itu banyak yang bisa digali dan menjadikan sepakbola lebih menarik lagi.

Di luar harapan perbaikan kualitas perwasitan nasional, siaran langsung sejatinya bisa membantu meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia dengan memberikan nilai edukatif bagi fans. Sayangnya, hal tersebut belum dimaksimalkan.

Pemirsa Indonesia bisa banyak belajar tentang peraturan off-side, handsball aktif dan tidak aktif, hingga jarak pagar hidup saat terjadi tendangan bebas menurut regulasi, dan lain-lain. Bayangkan, jika potensi siaran langsung televisi dimaksimalkan, apa yang tersaji di lapangan menjadi bukti, koreksi, hingga edukasi bagi publik.

Saat ini, mungkin bobotoh yang paling ramai membahas pertandingan melawan Persisam, tapi saya percaya semua pecinta sepakbola nasional menginginkan peningkatan kualitas siaran langsung demi terciptanya kemajuan.
Read More »»

1/20/2011

Curang, Wasit Suharto Akan Dilaporkan ke Menpora

Bandung - Tak puas menerima kekalahan Persib Bandung dari Persisam Samarinda 1-0, Ketua DPRD Kota Bandung Erwan Setiawan akan melaporkan kecurangan wasit Suharto kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malaranggeng.

Erwan yang menyaksikan langsung laga tersebut dengan penuh emosi menganggap, Suharto sudah berlaku tidak adil kepada tim kesayangannya karena memberikan kartu merah kepada Cristian Gonzales. Padahal penyerang timnas Indonesia ini tidak melakukan pelanggaran atau kontak badan terhadap pemain lawan.

"Kita dikerjai habis-habisan di sini, lebih baik Persib mundur saja dari LSI (Liga Super Indonesia). Tidak akan ada kemanjuan kalau terus seperti ini, setiap main tandang kita dikerjai wasit terus," kata Erwan saat diwawancarai RRI, usai pertandingan, Kamis (20/1/2011).

Bahkan saking kecewanya, Erwan akan melaporkan kejadian tersebut kepada Menpora. Ia mengatakan, wasit Suharto harus segera ditindak tegas.

"LSI ini sudah benar-benar hancur, ini harus segera ditindak. Saya akan ajukan ini kepada Menpora, karena ini sudah benar-benar keterlaluan," tegasnya.

Sial bagi Persib yang berambisi meraih poin untuk menutup tur Kaliamntan. Akibat keputusan wasit yang mengusir Gonzales, pertandingan sempat terhenti beberapa menit, setelah pemain Persib mengajukan protes. Padahal sepanjang pertandingan Persib mampu memberikan perlawanan kepada tuan rumah
Read More »»

Persib Protes PSSI Harus Segera Benahi Wasit LSI

Bandung - Kepemimpinan wasit di Liga Super Indonesia (LSI) kembali jadi sorotan. Kali ini tim Persib Bandung merasa kekalahan yang baru ditelannya dari Persisam Putra Samarinda 1-0, disinyalir karena keberpihakan wasit kepada tuan rumah.

"Mau dibawa kemana sepak bola kita ini, kalau wasitnya masih seperti ini. Kenapa tiba-tiba Cristian Gonzales dikartu merah, ada apa ini?" tanya Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Zaenuri Hasyim saat diwawancarai RRI, usai pertandingan Persib melawan Persisam di Stadion Segiri Samarinda, Kamis (20/1/2011).

Mantan Pangdam III/Siliwangi ini juga mengaku heran karena diusirnya Gonzales oleh wasit Suharto tanpa alasan jelas. Apalagi penyerang timnas Indonesia itu tidak melakukan pelanggaran atau bodi kontak terhadap tim lawan.

"Saya sangat menyesal, kenapa Gonazales dikartu merah. Padahal anak-anak bermain sangat baik. Kalau seperti ini mau dibawa ke mana sepakbola kita," tegas Zaenuri.

Zaenuri yang menyaksikan langsung Pertandingan di Stadion Segiri, menganggap wajar jika kubu Persib meluapkan emosinya, karena mereka jelas-jelas dikerjai wasit.

"Wajar saja pemain marah, karena wasit sudah berlaku tidak adil. Padahal pertandingan enak ditonton tapi sayang wasit merusaknya. PSSI harus memperhatikan wasit, mereka harus malu karena pertandingan ini disiarkan langsung, saya yakin masyarakat bisa menilainya," pungkasnya.
Read More »»

Gonzales: Wasit Benar-benar Aneh!

Bandung - Bomber andalan Persib Bandung Cristian Gonzales mengaku tak mengeluarkan kata-kata kasar kepada wasit Suharto maupun hakim garis yang memimpin laga Persib Bandung melawan Persisam Putra Samarinda, Kamis (20/1/2011) sore.

Ternyata, wasit tetap mengeluarkan kartu merah langsung, padahal sebelumnya Gonzales belum menerima kartu kuning.

"Terus terang, saya tidak tahu kenapa wasit seperti itu. Kenapa mereka selalu berbuat tidak benar kepada Persib? Padahal saya tidak bilang apa-apa kepada wasit atau hakim garis. Ini benar-benar aneh," ungkap Gonzales usai pertandingan.

Selama sembilan tahun kariernya di Indonesia yang kini menjadi negaranya, penyerang timnas ini mengaku baru kali ini langsung mendapat kartu merah tanpa alasan yang jelas.

Ia menilai kompetisi sepak bola di Indonesia selalu dirusak oleh wasit. "Dan kenapa Persib yang selalu dirugikan wasit saat melakoni pertandingan tandang. Saya tidak mengerti sebenarnya ada apa," tandasnya.

Dikartu merahnya Gonzales membuat kubu tim Maung Bandung melakukan protes keras. Pasalnya, Gonzales yang mendapat kartu merah pada menit 75, awalnya tidak mendapat kartu kuning pertama. Tiba-tiba, pemain berjuluk 'El-Loco' ini langsung diberi kartu merah. Akibatnya, Maung Bandung pun harus kalah dari Persisam 1-0 pada laga yang digelar di Stadion Segiri Samarinda tersebut.

Gonzales Bingung Diganjar Kartu Merah

Bandung - Penyerang Persib Bandung Cristian Gonzales mengaku bingung dengan keputusan wasit Suharto yang memberikan kartu merah kepadanya saat Persib dijamu Persisam Putra Samarinda di Stadion Segeri Samarinda, Kamis (20/1/2011) sore.

Usai laga, di ruang ganti pemain, Gonzales mengaku tidak tahu menahu mengapa dirinya harus diusir dari lapangan, 15 menit jelang laga usai. Akibatnya, timnya pun harus menelan kekalahan 1-0.

"Terus terang, saya tidak tahu kenapa wasit seperti itu. Kenapa mereka (wasit) selalu berbuat tidak benar kepada Persib?, padahal saya tidak melakukan apa-apa baik pada pemain lawan maupun wasit," ungkap Gonzales.

Gonzales pun tidak bisa menerima keputusan wasit yang menurutnya sangat janggal tersebut."Baru kali ini saya mendapat perlakuan seperti ini dari wasit. Padahal kita sudah bermain bagus, tapi sayang wasit merusaknya," keluh pemain bernomor punggung 99 ini.

Gonzales menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen Persib untuk menyikapi keputusan sang pengadil di lapangan tersebut.
Read More »»

1/18/2011

Inilah Anggota Timnas U-23

Pelatih Tim Nasional Indonesia Alfred Riedl kemarin sudah menyelesaikan seleksi anggota Timnas U-23 yang akan segera digembleng di Senayan. Siapa sajakah mereka?

Berikit adalah squad Timnas U-23 hasil seleksi yang sudah selesai Senin kemarin:

1. Kurnia Meiga (Arema Indonesia)

2. Arditani Ardiyasa (Persija)

3. Muhamad Ridwan (Persita)

4. Abdul Hamid Mony (Persiba)

5. Safri Umi (Persiraja)

6. Diaz Angga Putra (Persib)

7. Ahmad Farizi (Arema Indonesia)

8. Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC )

9. Rahmat Latif (Sriwijaya FC)

10. Fachrudin (PS Sleman)

11. Septia Hadi (PSPS Pekanbaru)

12. Oktovianus Maniani (Sriwijaya FC)

13. Dendi Santoso (Arema Indonesia)

14. Egi Melgiansyah (Pelita Jaya)

15. Hendro Siswanto (Lamongan)

16. Ramdani Lestaluhu (Persija)

17. Nasuton Karubaba (Perseman)

18. Engelberth Sani (Pelita Jaya)

19. Johan Yoga (Persib)

20. Rishadi Fauzi (Persita)

21. Aris Alfiansyah (Persela)

22. Titus Bonai (Persipura)

23. Risky Novriansyah (Persijap)

24. David Lali (Persipura)

25. Yongki Ariwibowo (Arema)

26. Ruben Warbanaran (masih dalam proses WNI dan Paspor Indonesia)
Read More »»

Terbukti, Binaan Persib Mampu Lolos di Timnas

Dua Pemain muda Persib Bandung Johan Yoga Utama dan Dias Angga Saputra dinyatakan lolos seleksi timnas U-23. Keduanya masuk dalam daftar 25 pemain yang diumumkan Pelatih timnas U-23 Alfred Riedl, Senin (17/1/2011).
Lolosnya dua pemain muda ini membawa harapan baru bagi kebangkitan Persib Bandung untuk bisa kembali berprestasi di kancah persepakbolaan Indonesia.
Masuknya nama Dias dalam daftar 25 pemain yang lolos seleksi yang dipimpin pelatih timnas Alferd Riedl, memang mengejutkan. Pasalnya, sebelumnya Dias tidak mengikuti seleksi yang digelar sejak 7 Januari tersebut. Sebelumnya, Riedl hanya memanggil tiga pemain muda Persib, yakni Munadi, Rendi Saputra, dan Johan yang juga dinyatakan lolos seleki.
Namun dipanggilnya Dias tidak mengagetkan Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito. Ia mengaku sudah dihubungi pihak PSSI bahwa mereka memutuskan memasukkan nama Dias dalam 25 daftar pemain pilihan Riedl. Sedangkan dua pemain yang mengikuti seleksi, Rendi Saputra dan Munadi dinyatakan gagal seleksi akibat cedera.

Apalagi Daniel mengaku sebelumnya memang merekomendasi lima pemain muda terbaik miliknya.

"Sejak awal saya sudah merekomendasikan lima pemain, tapi yang dipanggil hanya tiga, Rendi, Munadi dan Johan. Dan sekarang setelah mereka melihat permainan Dias semalam melawan Bontang PSSI memutuskan menarik Dias," kata Daniel, saat dihubungi INILAH.COM, Senin (17/1/2011).

Dua dari lima pemain yang direkomendasikan lainnya, yakni Yudi Khoerudin dan Agung Pribadi. Daniel sendiri mengaku sangat senang meski hanya dua pemain Persib yang masuk skuad timnas U-23 untuk untuk menjalani laga home melawan Turkmenistan pada 23 Februari 2010.

"Dengan masuknya dua pemain itu, tentu saja saya sangat bangga meski hanya dua pemain yang masuk. Saya juga menyayangkan soal cedera yang dialami Munadi, seharusnya kalau tidak cedera dia juga lolos," ucap Daniel.

Masuknya nama dua pemain yang sebelumnya memperkuat tim Persib U-21 ini pun disambut gembira oleh keduanya. Kendati belum percaya sepenuhnya, Dias mengaku senang bisa dipanggil oleh Riedl untuk tampil memperkuat tim Merah Putih pada pertandingan Pra Olimpiade 2012. Menurutnya, hal itu merupakan berkah tersendiri baginya.

Sedangkan penyerang muda yang masih terdaftar di tim Persib Bandung U-21 Johan Yoga Utama langsung berteriak histeris saat mengetahui namanya masuk dalam daftar 25 pemain yang masuk skuad Riedl.

"Alhamdulillah, kalau bener nama saya masuk saya sangat senang, gak tahu saya harus berkata apa lagi untuk mengungkapkan kebahagiaan saya ini," kata pemain berusia 20 tahun ini saat dihubungi INILAH.COM, Senin (17/1/2011).

Johan juga tak lupa mengucap banyak terima kasih kepada pelatih Persib Daniel Roekito, manajemen tim khususnya Umuh Muchtar dan para pemain Persib lainnya yang sudah mendukung dirinya mengikuti seleksi timnas U-23.

"Berkat dukungan mereka saya bisa masuk seleksi ini. Dengan masuknya saya ke timnas secara tidak langsung akan mengangkat Persib juga, dan keluarga saya. Mudah-mudahan ini akan menjadi awal karier saya," pungkas Johan.

Kebanggaan yang ditunjukkan Daniel serta Dias dan Johan, tentu dirasakan pula oleh bobotoh dan warga Jabar pendukung Persib lainnya. Masuknya dua pemain muda di skuad Merah Putih menambahkan kebanggaan dan prestise Persib Bandung di kancah persepakbolaan nasional.

Pasalnya, di level timnas senior Persib pun menyumbangkan banyak pemain, yakni pemain naturalisari Cristian Gonzales, playmaker Eka Ramdani, dua pemain belakang Nova Arianto dan Maman Abdurahman, serta palang pintu Markus Horison.

Kendati hanya Eka Ramdani yang merupakan produk asli Persib, keberadaan kelima pemain Maung Bandung di timnas tersebut membuat bangga warga Kota Bandung, dan Jawa Barat umumnya .

Kehadiran pemain Persib di timnas U-23 pun menjadi bukti bahwa pembinaan bibit muda berbakat hasil kompitisi intern Persib yang selama ini dilakukan menuai hasil positif. Tentunya hal ini pun membawa harapan baru, bahwa pemain lokal yang asli binaan klub bisa berbicara banyak di level nasional.

Hal ini diharapkan bisa lebih mengangkat prestasi Persib yang selama lebih dari 15 tahun paceklik gelar setelah terakhir mengenggam gelar juara pada Liga Indonesi (Ligina) I pada 1994/1995. Keberhasilan skuad Persib era Ligina I yang murni dihuni pemain lokal binaan sendiri, patut menjadi contoh bahwa ke depan, pemian muda Persib pun bisa membawa kejayaan Maung Bandung.
Read More »»

Lawan Persisam, Persib Siap Balas Dendam

Persib siap menuntaskan balas dendam saat bertandang ke Stadion Segiri Samarinda melawan Persisam Samarinda, Kamis (20/1/2011).

Pada kunjungan pertama di Stadion Segiri Samarinda 19 Januari 2010 lalu, Persib harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 1-2.

Saat itu, Maung Bandung sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Cristian Gonzales. Namun, empat menit kemudian Ronald Fagundez bisa menyamakan kedudukan dan tandukan Zaenal Arif di menit 38 membuat tim asuhan Jaya Hartono harus pulang dengan kepala tertunduk.

Catatan buruk tersebut rupanya tak mau dialami pelatih Persib musim ini, Daniel Raoekito. Ia bertekad mengakhiri tur Kalimantannya dengan membawa pulang enam poin ke Bandung.

Makanya setibanya di kota Samarinda, kemarin sekitar pukul 14. 00 WIB. Pelatih berkaca mata ini langsung memberikan waktu istirahat lebih lama kepada para pemainnya. Pasalnya pemain masih mengalami kelelahan, stamina mereka juga menurun karena telah menjalani pertandingan dan perjalanan darat cukup jauh.

"Pertandingan Kamis nanti akan berat, karena perjalanan jauh ini menyita cukup banyak tenaga. Tapi saya akan coba kembalikan lagi kebugaran mereka, mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan waktu tersisa ini dengan maksimal," kata Daniel.

Daniel juga telah mengingatkan kepada semua pemain agar memanfaatkan waktu sempit untuk pemulihan kondisi fisik. Pemain diharuskan istirahat dan disiplin dalam pola makan.

"Selasa dan Rabu ada latihan. Pagi ini akan kita kembalikan lagi kebugaran pemain. Besok kita matangkan latihan taktik dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang masih terjadi di pertandingan sebelumnya," ujar Daniel.
Read More »»

Manajer Persib: Markus Horison Bukan Anak Emas

Tidak ada anak emas, itulah kata pertama yang
dilontrakan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar saat dimintai komentarnya soal dicandangkannya Markus Horison saat Maung Bandung melawan Bontang FC, Minggu (16/1/2011).

Umuh tidak mempermasalahkan diparkirnya Markus untuk pertama kali oleh pelatih Persib Daniel Roekito. Karena menurutnya, hal tersebut merupakan kewenangan mutlak pelatih. Namun jika memang ada pemain yang komplain karena diparkir, barulah Umuh akan bertindak.

"Silakan saja komplain, kompetisi ini masih panjang. Masih ada putaran kedua untuk Persib melakukan pergantian pemain," tegas Umuh saat dihubungi INILAH.COM, Selasa (18/1/2011).

Umuh pun kembali menegaskan, Persib mengontrak 25 pemain bukan untuk menjadi pemain cadangan, termasuk Markus Horison. Semua pemain sudah dianggap bagus, bahkan pelatih Daniel Roekito juga, menurut Umuh, tidak membeda-bedakan pemain, baik senior maupun junior, di matanya sama saja.

"Lihat saja, pemain yang kita rekrut dari Persib U-21, mereka diberikan kesempatan bermain oleh Daniel, karena mereka mau bekerja keras. Begitupun pemain lainnya, selama mereka mau bekerja keras pelatih pasti akan menurunkannya," terang Umuh.

Namun sejauh ini, tambah Umuh, meski Daniel memarkir beberapa pemain
berkelas, seperti Markus, Baihakki Bin Khaizan atau Eka Ramdani, tidak satupun pemain yang komplain.

"Berarti mental mereka bagus. Lihat saja Airlangga, pada pertandingan melawan Sriwijaya, namanya tidak masuk line up, tapi dia tetap tegar karena mentalnya bagus. Malahan dia semakin giat latihan karena ingin dimainkan. Mental-mental seperti itu yang kita butuhkan di tim ini," terangnya
Read More »»

Ogah Dicadangkan, Pemain Persib Terancam Dijual

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mendukung
sepenuhnya keputusan Pelatih Daniel Roekito yang mengancam mencoret
pemain tidak serius dan keberatan dengan sistem rotasi yang diterapkannya.

Daniel sendiri meminta manajemen meminjamkan atau bahkan menjual pemain yang merasa tidak nyaman karena sering dibangkucadangkan kala Maung Bandung berlaga.

Pelatih berkaca mata itu mengaku tak senang dengan pemain yang separuh hati sat membela Persib. Padahal para pemain sudah dibayar mahal, sehingga seharusnya mereka bermain sepenuh hati untuk Persib, sekalipun mereka pemain ari luar Bandung.

"Saya dukung keputusan Daniel, itu arahan bagus. Semua pemain harus mengerti, kita harus satu hati. Semua pemain harus punya motivasi, jangan leha-leha, saya tidak suka itu," kata Umuh saat dihubungi INILAH.COM, Selasa (18/1/2011).

Umuh juga menegaskan bahwa ancaman yang dilontarkan Daniel tersebut tidak main-main. Ia pun tidak suka dengan pemain yang marah-marah karena dicadangkan akibat Daniel melakukan rotasi. Menghadapi sikap pemain seperti itu, Umuh siap mengambil tindakan tegas.

"Saya sudah katakan pada seluruh pemain, siapa saja yang ingin terus bersama kapal saya (Persib) atau ingin istirahat, mereka sendiri yang menentukan. Kami manajemen sudah punya catatan siapa saja pemain yang layak dipertahankan atau tidak. Itu bergantung mereka selama di Persib," pungkasnya.

Munculnya ancaman Daniel tersebut, setelah tercium indikasi beberapa
pemain keberatan dengan keputusannya melakukan rotasi. Sebelumnya, Daniel menyadari keputusannya dalam pemilihan pemain akan menimbulkan reaksi dari para pemain yang tidak dimainkan.

Bahkan Daniel mempersilakan pemain yang sudah tidak betah karena dibangkucadangkan, untuk keluar dan diriny akan mencari pemain lain yang lebih bagus dan profesional.
Read More »»

Pemain Persib Dukung Rotasi ala Daniel

Gelandang kiri Persib Bandung Siswanto mendukung sepenuhnya rotasi yang selama ini dilakukan Pelatih Daniel Roekito. Menurutnya, adanya rotasi semakin memotivasi pemain untuk berlatih lebih serius lagi.

"Awalnya kita memang sempat kaget dengan pemain pilihan pelatih yang akan diturunkan. Tetapi saya percaya karena pelatih lebih tahu kondisi pemainnya," kata Siswanto, Selasa (18/1/2011).

Soal formasi starting line up, Siswanto pun tidak mempermasalahkannya dan menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih. Karena, menurut pemain bernomor punggung 22 ini, pelatih sangat mengetahui kemampuan para pemainnya.

"Saya percaya sepenuhnya pada pelatih saat menentukan formasi dan siapa saja pemain yang akan diturunkannya, karena ia yang lebih tahu kondisi tim," terangnya.

Pendapat serupa disampaikan Atep. Pemain bernomor punggung 7 ini mengatakan, rotasi ala Daniel ini memacu semangatnya untuk berlatih lebih seriuslagi. Ia juga memandang sistem rotasi ini positif bagi kemajuan tim.

"Saya sangat mendukung Rotasi yang dilakukan Daniel, sebab dengan adanya Rotasi, membuat kita semakin terpacu untuk memberikan yang terbaik. Pemain yang ingin terus di tim inti pun harus terus menunjukan permainan terbaiknya. Jadi rotasi ini memunculkan persaingan sehat," kata Atep
Read More »»

Belajar Dari Kekalahan Sriwijaya FC

Dijelaskan Daniel, seluruh pemain harus belajar dari kegagalan tim-tim lawan yang mengalami kekalahan setelah sebelumnya mereka menang.

Dalam sebuah kompetisi yang panjang, kata Daniel, pemain harus bisa segera fokus ke pertandingan selanjutnya dan meninggalkan kesan di pertandingan sebelumnya.

"Perjuangan kita di Liga Super belum berakhir, pertandingan masih panjang dan kita harus segera mempersiapkan diri lagi menghadapi lawan selanjutnya. Apalagi Persisam tim yang kuat, mereka baru saja mengalahkan lawan yang mengalahkan kita dengan skor 4-1, Sriwijaya FC," katanya.

Daniel mengatakan masih banyak kelemahan yang masih harus diperbaiki. Para pemain belum bisa bermain cepat dan rapat, selain itu penguasaan lapangan antarlini masih lemah.

"Meskipun kita menang, tapi tetap saja masih ada hal-hal yang harus diperbaiki, terutama pengertian pemain dalam formasi 3-4-3 yang masih belum berjalan dengan maksimal di lapangan," katanya.

Lawan Persisam Adalah Sebuah Tantangan

Dijelaskan manajer Persib, Umuh Muhtar, target tiga poin tersebut jangan dijadikan sebagai beban berat bagi pemain. Namun target itu harus dijadikan sebagai pemicu motivasi agar pemain tidak berleha-leha usai meraih hasil maksimal atas Bontang FC kemarin.

Target yang dicanangkan manajemen, harus bisa menjadi tantangan besar bagi seluruh pemain. Biasanya pemain akan tampil maksimal untuk menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik.

"Jangan dijadikan beban berat target kemenangan di Bontang nanti, namun harus dijadikan sebagai sebuah motivasi dan tantangan yang harus bisa mereka lewati dengan baik. Dengan doa dan kerja keras, saya percaya seluruh pemain pasti bisa mewujudkannya," katanya

Janji Tidak Gugup Lagi

Diungkapkan gelandang muda Persib, Dias Angga Putra, dalam pertandingan melawan Bontang FC kemarin, awal-awalnya dirinya masih merasa demam panggung karena baru pertama kalinya dia bermain di level senior.

"Namun setelah berjalan 5 menit, saya mulai menyesuaikan diri dan akhirnya bisa tune in ke permainan Persib. Saya bisa menyesuaikan diri dalam permainan Persib," katanya.

Segala kekuarangan yang masih dirasakan saat melawan Bontang FC, akan dijadikannya sebagai bahan evaluasi untuk tampil jauh lebih baik lagi. Dia berjanji jika diturunkan lagi melawan Persisam, dirinya akan tampil jauh lebih baik lagi dan siap untuk mengantarkan kemenangan untuk Persib.

"Minta doanya saja agar saya bisa bermain maksimal jika dipercaya pelatih untuk bermain melawan Persisam. Saya akan menunjukan permainan terbaik saya," kata Dias.
Read More »»

Kepastian Safee Ke Persib Tergantung Hasil Evaluasi

Manajemen Persib Bandung belum memastikan apakah bakal merekrut striker Malaysia Mohd Safee Mohd Sali pada bursa transfer kedua Superliga Indonesia 2010/11 pada Februari nanti.
Manajer tim Persib Umuh Muchtar kabarnya selama ini beberapa kali melakukan komunikasi dengan sekjen Selangor FC [FAS] Datuk Hamidin Amin mengenai kemungkinan merekrut Safee.

Kabar yang diperoleh, Safee bakal mengikuti seleksi terlebih dahulu pada Februari nanti, ketika kompetisi Superliga jeda paruh musim. Status pemain timnas Malaysia belum menjadi jaminan Safee bakal masuk ke dalam Persib.

“Kami belum bisa memastikan apakah merekrut Safee atau tidak, sebab dia masih terikat kontrak dengan Selangor FC sampai November. Tapi Persib tetap menjalin komunikasi dengan sekjen Selangor,” ujar sumber dalam Persib.

“Yang jelas, kami akan mengevaluasi terlebih dahulu hasil yang diperoleh Persib pada Februari nanti. Setelah itu, manajemen Persib akan menetukan merekrut pemain baru atau tidak.”

Namun, upaya Persib untuk mendapatkan Safee tidak akan mudah. Sebab, sejumlah klub Vietnam juga menyatakan menaruh minat terhadap top skorer Piala AFF 2010 itu.
Read More »»

Dias Bersyukur, Munadi Legowo

Dias Angga Putra mengaku sama sekali tak menyangka kalau namanya ada dalam daftar 25 pemain yang terpilih Alfred Riedl untuk memperkuat tim nasional Indonesia U-23 di babak kualifikasi Olimpiade 2012, Februari mendatang. Sementara Munadi yang mengalami cedera lutut pada saat menjalani seleksi, legowo dengan keputusan pelatih asal Austria ini.
"Mungkin, mereka (Riedl dan Badan Tim Nasional, red) lihat TV ya?" kata Dias ketika "GM" menginformasikan namanya ada dalam daftar 25 pemain yang dipanggil Riedl.

Dias yang tengah berada di Samarinda bersama para pemain Persib lainnya mengaku baru mengetahui informasi pemanggilannya. "Tapi, kalau benar, saya harus ucapkan syukur alhamdulillah. Alhamdulillah, ya Allah," kata Dias.

Sementara itu, ditemui di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, tidak ada ekspresi berlebihan dari Munadi ketika diinformasikan namanya tidak ada dalam daftar panggilan Riedl. Pemain terbaik Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2009/2010 ini terlihat legowo dengan keputusan Riedl tersebut.

"Tidak apa-apa. Sejak awal, saya memang sudah berpikir untuk berkonsentrasi memulihkan cedera dan trauma saya. Daripada nanti cedera saya lebih parah, lebih baik saya tidak dipanggil. Saya tidak mau karier saya habis ketika usia saya masih sangat muda," kata gelandang jebolan SSB Tunas Patriot Bekasi ini.

Selain legowo, Munadi juga mengaku tetap senang karena ada pemain Persib yang tetap dipanggil Riedl. "Buat saya, yang penting ada wakil Persib di timnas. Siapa pun yang dipanggil, tidak masalah," kata Munadi.
Read More »»

Shahril Calon Pengganti Hariono

Tim pelatih Persib Bandung tidak terlalu memusingkan absennya gelandang bertahan Hariono saat dijamu Persisam Putra Samarinda pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion Segiri Samarinda, Kamis (20/1). Pasalnya, tim pelatih yang dikomandani Daniel Roekito ini sudah menyiapkan penggantinya.

"Hariono memang harus absen. Selain karena hukuman akumulasi kartu kuning, dia juga mengalami cedera engkel. Tapi, kita sudah menyiapkan penggantinya. Meskipun belum diputuskan, kemungkinan besar calon pengganti Hariono adalah Shahril Ishak atau Atep," kata asisten pelatih Persib, Robby Darwis ketika dihubungi "GM", Senin (17/1).

Seperti diberitakan sebelumnya, Hariono dipastikan absen setelah mendapatkan kartu kuning keduanya pada saat Persib menghadapi Bontang FC di Stadion Mulawarman Bontang, Minggu (16/1). Dalam pertandingan tersebut, Hariono juga mengalami cedera dan terpaksa ditarik pada menit 73.

Dibandingkan Atep yang sudah mapan di posisi anyarnya sebagai penyerang sayap dalam formasi 3-4-3 milik Daniel, Shahril lebih berpeluang menggantikan Hariono. "Pada pertandingan kemarin (lawan Bontang FC, red), Hariono diganti karena cedera. Gantinya adalah Shahril. Kita melihat penampilan Shahril cukup bagus dan bisa memerankan tugas Hariono dengan baik," kata Robby.

Robby Darwis juga memastikan, seluruh anggotanya dalam kondisi siap tempur menghadapi Persisam Putra. Diinformasikannya, kecuali Hariono, tidak ada pemain lain yang menghadapi masalah cedera.

"Hanya Hariono yang cedera. Lagi pula dia tidak akan main karena hukuman kartu. Meski masih lelah karena perjalanan dari Bontang ke Samarinda, pemain dalam kondisi siap, baik fisik maupun mental," ujar Robby.

Belum maksimal

Sementara itu, kendati bisa memenangkan laga melawan Bontang FC di Stadion Mulawarman Bontang, Minggu (16/1), penampilan Persib Bandung dinilai belum maksimal. Performa Eka Ramdani dkk. masih bisa dan harus ditingkatkan, supaya bisa kembali meraih kemenangan pada laga selanjutnya melawan Persisam Putra Samarinda di Stadion Segiri Samarinda, Kamis (20/1).

Penilaian tersebut diakui pelatih Persib, Daniel Roekito. "Saya akui main Persib tidak terlalu bagus, tetapi yang terpenting asal menang dulu agar mental pemain cepat pulih," ujar Daniel seperti dikutip situs resmi Persib.

Berdasarkan analisis pelatih asal Rembang ini, penampilan Persib pada saat menghadapi Bontang FC masih tergesa-gesa sehingga banyak peluang yang didapatkan terbuang percuma. Selain itu, para pemainnya pun masih belum mampu mengatur irama permainan. "Mereka inginnya cepat menyerang dan mencetak gol," tegas mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.

Rombongan Persib tiba di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (17/1) pukul 14.00 WIB, setelah menempuh perjalanan selama tiga jam dari Bontang. Setiba di hotel, para pemain langsung diistrirahatkan dari kegiatan latihan.

Menurut pelatih Daniel Roekito, para pemain masih mengalami kelelahan sehingga lebih baik diistirahatkan lebih lama. Stamina pemain menurun karena telah menjalani pertandingan dan perjalanan darat cukup jauh.
Read More »»

Dias, "Saya Terkejut dan Gembira"

Selasa (18/1), geladang muda Dias Angga Putra kaget sekaligus merasa bangga, dirinya mendengar kabar dari pelatih Daniel Roekito mendapat panggilan untuk bergabung bersama timnas Pra-Olimpiade. "Surat pemanggilan dari PSSI belum saya terima, tapi saya cukup kaget mendengar berita tersebut dari wartawan dan juga pelatih. Tapi disamping itu, jika kabar tersebut memang benar, saya sangat gembira dan bersyukur," ujar Dias. Kabar pemanggilan Dias untuk bergabung bersama timnas setelah Daniel mendapat pemberitahuan dari seorang rekan wartawannya di Jakarta melalui telepon selularnya. Selain Dias, Johan Yoga terpilih ikut bergabung.

Daniel juga merasa bangga dengan pemanggilan tersebut. "Dengan dipanggilnya Dias, Bandung akan memiliki wakil yang berjuang ditimnas nanti. Mungkin seleksinya melihat di televisi saat PERSIB melawan Bontang FC," ujarnya. Daniel sempat terkejut mendapat kabar tersebut. Pasalnya Daniel hanya mengirimkan tiga pemainnya, yakni Munadi, Rendi Saputra, dan Johan Yoga untuk ikut seleksi timnas. Namun menurut Daniel, sebenarnya dia telah merekomendasikan beberapa pemain muda seperti M Agung Pribadi, Dias Angga, Rendi Saputra, dan Johan Yoga untuk ikut seleksi. "Kemarin memang saya ajukan beberapa nama, tapi saya juga heran, kenapa Dias dan Johan yang dipanggil," ujar Daniel.
Read More »»

1/17/2011

Gonzales Menangkan Persib!

Persib Bandung berhasil mempertahankan tradisi menang di Stadion Mulawarman Bontang, setelah mencatat kemenangan tipis 1-0 atas tuan rumah Bontang FC, pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011, Minggu (16/1) malam. Persib beruntung punya seorang Cristian Gonzales, yang bisa mencetak gol tunggal kemenangan pada menit 82.

Bagi Persib, ini adalah kemenangan pertama di luar kandang, sekaligus mengakhiri catatan kekalahan beruntun dalam empat laga sebelumnya. Dalam dua musim terakhir, Persib pun selalu mencatat kemenangan tandang pertama atas Bontang FC.

Meski berhasil menambah tiga angka, posisi Persib belum beranjak dari peringkat 14. Namun nilai yang dikumpulkan Eka Ramdani dan kawan-kawan bertambah menjadi 7, sama dengan Persisam Putra Samarinda dan Pelita Jaya Karawang. Sedangkan Bontang FC semakin terjebak di posisi 15 alias juru kunci.

Dalam laga yang disiarkan langsung oleh Antv ini, Daniel benar-benar menurunkan komposisi pemain yang berbeda dengan laga sebelumnya. Tiga pemain asing, Baihakki Bin Khaizan, Shahril Ishak (Singapura), dan Pablo Frances diparkir. Bahkan Baihakki yang dinilai sebagai titik lemah sektor pertahanan Persib pada laga sebelumnya, namanya sama sekali menghilang dari daftar susunan pemain Persib.

Selain tiga pemain asing tersebut, penjaga gawang utama timnas Indonesia, Markus Horison Rihihina yang sudah kebobolan 14 gol sepanjang musim ini --tidak termasuk dua gol lawan PSM Makassar yang dihapuskan-- juga dicadangkan Daniel. Posisi Markus diisi Cecep Supriyatna yang untuk pertama kalinya tampil pada musim ini.

Selain Cecep, Daniel juga memberikan kepercayaan pada gelandang muda, Dias Angga Putra untuk melakukan debut profesionalnya. Komposisi pemain lengkap Daniel dalam laga ini adalah Cecep Supriyatna (kiper), Maman Abdurahman, Nova Arianto, Muhammad Agung Pribadi (belakang), Dias Angga Putra, Hariono, Eka Ramdani, Siswanto (tengah), Atep, Hilton Moreira dan Cristian Gonzales.

Dari kubu Bontang FC, pelatih Fachri Husaini menurunkan tiga mantan pemain Persib dalam formasi starternya. Mereka adalah penjaga gawang Eddy Kurnia, Nyeck Nyobe Georges Clement (bek), dan Satoshi Otomo (gelandang).

Punya motivasi bangkit dari keterpurukan, Persib mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Meski tempo permainan cukup lamban, Persib sempat mendapatkan dua peluang matang melalui tandukkan Gonzales pada menit 13 dan tendangan kaki kiri Siswanto pada menit 42. Hingga jeda, kedua tim belum mampu mencetak gol.

Tingkatkan serangan

Di awal babak kedua, Daniel mencoba meningkatkan gempuran dengan memasukkan Pablo Frances menggantikan Dias Angga Putra pada menit 47. Karena serangan Persib tak juga membuahkan hasil, Siswanto ditarik pada menit 73 untuk digantikan Wildansyah. Hanya selang satu menit, giliran Hariono yang ditarik digantikan Shahril Ishak.

Strategi pergantian pemain ini cukup berhasil. Usaha keras Persib untuk membobol gawang Bontang FC, akhirnya membuahkan hasil pada menit 81 lewat tandukan Gonzales yang memanfaatkan umpan Eka dari sektor kiri penyerangan Persib. Meski sempat ditepis Eddy, bola tandukan Gonzales tetap meluncur ke dalam gawangnya.

Pada menit 88, Persib berpeluang menggandakan keunggulan. Namun tendangan Pablo masih bisa ditepis Eddy. Hingga laga usai, Bontang FC gagal membalas ketertinggalannya.
Read More »»

Umuh, "Berkat Kejelian Pelatih dan Pemain"

Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar mengaku sangat lega, karena akhirnya tim yang dipimpinnya itu bisa meraih kemenangan dari Bontang FC, pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion Mulawarman Bontang, Minggu (16/1). Menurutnya, kunci kemenangan Persib dalam pertandingan kali ini adalah kejelian pelatih dalam hal strategi permainan.

"Saya sangat puas dan lega dengan kemenangan ini. Karena itu, kita harus mensyukuri kemenangan pertama di luar kandang ini. Kalau saya lihat, kemenangan ini berkat kejelian pelatih menyusun strategi," kata Umuh ketika dihubungi "GM", usai pertandingan.

Selain kejelian pelatih, Umuh juga memuji penampilan seluruh pemain di lapangan, tak terkecuali pemain muda yang selama ini jarang dimainkan.

"Saya juga puas dengan permainan anak-anak di lapangan. Meski tidak mudah, para pemain tampil penuh semangat dan motivasi mereka untuk menang juga sangat besar," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Umuh juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ratusan bobotoh yang turut mendukung penampilan Persib di Bontang.

"Terima kasih buat bobotoh dan publik sepak bola Bandung, yang sudah mendoakan kami di Bandung. Di sini (Bontang, red), bobotoh juga banyak yang mendukung kami. Itu semua sangat berarti buat kami dalam meraih kemenangan," tambahnya.

Meningkatkan moral

Umuh berharap, kemenangan atas Bontang FC ini akan meningkatkan moral dan kepercayaan diri para pemain menghadapi laga selanjutnya, termasuk Persisam Putra Samarinda yang akan dihadapi di Stadion Segiri, Kamis (20/1).

"Kemenangan ini menjadi modal penting menghadapi Persisam. Kita berharap, penampilan pemain bisa lebih baik agar kita bisa kembali meraih kemenangan," kata Umuh.
Read More »»