BIRU = BOBOTOH INDEPENDENT RAJAPOLAH UNITED

1/26/2011

Wasit "Bermain" Bukan Hal Baru

Keberadaan oknum wasit yang turut "bermain" dan menentukan hasil akhir sebuah pertandingan sepak bola di Indonesia, bukan merupakan barang baru. Begitu juga dengan keterlibatan pihak-pihak tertentu yang "memesan" wasit untuk memenangkan tim tertentu. Seperti halnya isu suap terhadap pemain, praktik-praktik kotor yang dilakukan oknum wasit tersebut dinilai sudah menjadi rahasia umum.

"Saya tidak mau berkomentar soal wasit. Tapi, hal-hal seperti itu, saya kira sudah ada sejak lama dan sekarang sudah menjadi rahasia umum," kata pelatih Persib, Daniel Roekito, usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (25/1).

Meskipun sudah lama terjadi, praktik-praktik kotor yang sudah menjadi potret buram sepak bola Indonesia ini sulit diberantas. "Hal-hal seperti itu memang sulit dibuktikan," ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.

Mantan pemain Persib dan tim nasional Indonesia di era 1960-an, Emen Suwarman juga membenarkan adanya wasit yang turut "bermain" di zamannya. Hanya saja, Emen menilai "permainan" wasit sekarang justru lebih parah dibandingkan pada saat ia bermain bola. "Wasit seperti itu memang sudah ada. Tapi rasanya tidak separah sekarang," kata pemain yang turut mengantarkan tim "Merah-Putih" menjuarai Merdeka Games tahun 1962 ini.

Pesimis di Wamena

Masih adanya faktor-faktor nonteknis yang melibatkan oknum wasit inilah yang menjadikan Daniel pesimis pasukannya bisa mencuri angka saat bertanding menghadapi Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan Wamena, Minggu (30/1). Saking pesimisnya, Daniel sempat bergurau kalau dirinya hanya akan membawa 12 pemain saja ke Wamena, sedangkan pemain lainnya ditinggalkan di Jayapura untuk konsentrasi menghadapi Persipura.

"Tapi yang penting, kita usaha dulu saja. Kalau memang tidak tembus juga, kita hanya akan bawa 12 pemain saja. Yang lain tinggal di Jayapura saja, karena lawan Persipura masih bisa diusahakan," katanya sambil tersenyum.

Meski demikian, Daniel tetap akan berusaha menyiapkan mental pasukannya untuk menghadapi kemungkinan gangguan nonteknis tersebut. Salah satunya dengan meminta para pemain untuk cuek terhadap apa pun keputusan wasit. "Sekarang ini, saya tidak mau memikirkan wasit. Sebab, kalau dipikirkan terus jadi malas latihan. Kita latihan pagi-sore, tahu-tahu dalam satu setengah jam kita dicurangi, 'kan rugi dan menyakitkan. Lebih baik saya tidak memikirkannya," lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar