BIRU = BOBOTOH INDEPENDENT RAJAPOLAH UNITED

1/29/2011

Kisruh LSI vs LPI, Jadikan Ajang Kebangkitan PSSI

Bandung - Ketika dimintai komentarnya menyangkut dua kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga primer Indonesia (LPI), hingga tiga klub hengkang dari LSI, Pelatih Persib Daniel Roekito bergeming.

Namun, saat ditanya soal hijrahnya 3 klub LSI, PSM Makasar, Persibo Bojonegoro dan Persema Malang ke LPI, Daniel menegaskan hal itu menandakan PSSI tidak mampu lagi mengelola LSI.

"Bukan PSSI yang tidak benar, tapi para pengurusnya. PSSI itu sudah bagus, organisasi ini sudah berdiri sejak 1930, dan sudah banyak membantu dalam meningkatkan sepak bola di Indonesia," tegas kepada INILAH.COM, Jumat (28/1/2011).

PSSI memang memiliki sejarah panjang, bahkan lebih tua dari umur Republik Indonesia. Dalam pembentukan PSSI, Persib Bandung pun menjadi bagian penting karena merupakan salah satu pelopor berdirinya PSSI pada 19 April 1930. Saat itu, Bandoeng Indische Voetbal Bond (BIVB) sebagai embrio kelahiran Maung Bandung, ikut mendeklarasikan berdirinya PSSI bersama PSIM Yogyakarta dan Persija Jakarta.

Sekadar mengingatkan, PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada 1927 dan kembali ke Tanah Air pada 1928.

Ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepak bola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Soeratin melihat sepak bola sebagai wahana terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda dalam menentang Belanda.

Untuk melaksanakan cita-citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh-tokoh sepak bola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. Saat diadakan pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat No 17, Jakarta dengan Soeri, Ketua Voetbalbond Indonesische Jakarta (VIJ/Persija) bersama dengan pengurus lainnya, dimatangkanlah gagasan dibentuknya organisasi persepakbolaan kebangsaan. Selanjutnya dilakukan pematangan gagasan tersebut di Kota Bandung, Yogya, dan Solo yang dilakukan tokoh pergerakan nasional, seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, dan A Hamid.

Pada 19 April 1930, berkumpulah wakil-wakil dari VIJ seperti Sjamsoedin. Dari pertemuan tersebut lahirlah PSSI atau Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. Kemudian nama itu diubah dalam Kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan menetapkan Ir Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

Dalam perkembangannya, PSSI menjadi anggota FIFA pada 1 November 1952 pada Kongres FIFA di Helsinki, Firlandia. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, PSSI diterima menjadi anggota Asian Football Confederation (AFC) tahun 1952.

PSSI bahkan menjadi pelopor pembentukan Asean Football Federation (AFF) saat kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF dan Ketua Kehormatan.

Pada 1953, PSSI memantapkan posisinya sebagai organisasi berbadan hukum dengan mendaftar ke Departemen Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh RI No J.A.5/11/6 tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara RI tanggal 3 Maret 1953 No 18.

Berarti PSSI adalah satu-satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.Dalam perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis kompetisi dan pertandingan yang dinaunginya.

Kompetisi yang digelar PSSI di dalam negeri ini terdiri dari Liga Super Indonesia (LSI) yang diikuti oleh klub sepak bola dengan pemain yang berstatus non amatir, Divisi Utama (non amatir), Divisi I (non amatir), Divisi II (non amatir), Divisi II (non amatir). Lalu ada kompetisi kelompok umur yang diikuti klub sepak bola dengan pemain, yakni kompetisi di bawah usia 15 tahun (U-15), di bawah usia 17 tahun (U-170), di bawah Usia 19 tahun (U-19), dan di bawah usia 23 tahun (U-23). Selain itu, ada juga kompetisi sepak bola Wanita dan Futsal (11).

Namun dalam beberapa tahun terakhir ini dalam periode kedua kepemimpinan Ketua Umum Nurdin Halid, PSSI terus dilanda gonjang-ganjing. Tuntutan mereformasi PSSI terus disuarakan sejumlah elemen sepak bola Indonesia. Puncak kisruh terjadi saat lahirnya kompetisi tandingan LSI dengan nama Liga Primer Indonesia (LPI) yang digagas konglomerat Arifin Panigoro.

Berkaca dari sejarah panjang PSSI yang juga menjadi bagian dari perjalanan perjuangan bangsa, sangat disayangkan jika PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola di Indonesia harus mengalami kisruh seperti saat ini. Karena sebagai sebuah lembaga, PSSI sudah berperan memajukan sepak bola Indonesia. Kedudukan PSSI pun sudah diakui sejajar dengan organisasi serupa di negara lain, Koninklijke Nederlandse Voetbalbond (KNVB) di Belanda atau English Football Association (FA) di Inggris.

Kisruh yang saat ini terjadi, justru harus dijadikan momen untuk membenahi PSSI dan memperbaiki persepakbolaan Indonesia agar Merah Putih bisa berkibar di pentas internasional.
Read More »»