BIRU = BOBOTOH INDEPENDENT RAJAPOLAH UNITED

1/09/2011

Inilah Kecanggihan Stadion Gedebage Persib

Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage rencananya bakal dibangun dengan mengutamakan kenyamanan dan keindahan. Tak sekadar lapangan luas, stadion itu juga dilengkapi fasilitas baik untuk atlet, maupun penonton.

Rencananya, pembangunan stadion tersebut rampung akhir tahun ini. Uniknya, stadion yang mampu menampung hingga 38.000 penonton ini akan memasang atap menyerupai alat musik tabuh khas Sunda kendang. Atap kendang itu akan menutupi tribun utama yang berada di bagian barat stadion.

Penonton yang duduk di bawah atap kendang tentunya akan merasa nyaman karena tak akan terkena hujan maupun sengatan matahari. Pasalnya, atap tersebut menutupi bagian tribun barat yang terdiri dari empat lantai.

Stadion yang dibangun di atas lahan seluas 24,5 hektare ini dilengkapi dengan tribun, lapangan sepak bola, atletik, kantor, sirkulasi dan servis. Stadion ini masuk dalam Kategori A dari stadion Sepakbola.

Di Indonesia baru ada 10 stadion yang termasuk dalam kategori A yaitu Stadion Batakan, Stadion Dompak, Stadion Gedebage, SUGBK (Gelora Bung Karno), Gelora Bung Tomo, Gelora Jakabaring, Stadion Nasional, Stadion Palaran, Stadion Perjiwa, Stadion dan Taman BMW.

Tidak seperti Stadion Siliwangi dan Si Jalak Harupat , penonton yang datang ke Stadion Gedebage nantinya bisa menikmati permainan sang pujaannya, dengan duduk santai di atas kursi yang biasa ditemukan di gedung-gedung bioskop. Saat penonton beranjak dari tempat duduknya, secara otomatis kursi tersebut akan melipat sendiri.

“Kursinya ternyata kuat, meski diguncang-diguncang tidak apa-apa,” kata Wakil Walikota Bandung Ayi Vivanda saat mencoba contoh kursi ketika meninjau proyek stadion bertaraf internasional tersebut.

Stadion yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini rencananya akan menjadi kandang Persib. Selama ini, Persib kerap kesulitan mencari lapangan bola. Dalam setiap laga kandang, Persib menyewa Stadion Si Jalak Harupat atau Stadion Siliwangi.

"Sekarang baru tercapai 16 persen pembangunannya . Ada deviasi 6 persen. Keterlambatan pembangunan terjadi karena 3 faktor yaitu aspek nonteknis, curah hujan, dan aksesibilitas," kata Ayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar