Pelatih Persib, Daniel Roekito, dan asisten pelatih, Robby Darwis, sedikit membocorkan skema formasi yang akan menjadi karakteristik permainan Persib setelah pergantian kursi kepelatihan dari Jovo Cuckovic.
Jika Jovo cenderung menggunakan pola 4-4-2 dengan menempatkan empat bek, Nova Arianto, Maman Abdurahman, Baihakki Kaizan, dan Wildansyah, empat pemain tengah, Hariono, Atep, Eka Ramdani, dan Shahril, dan menduetkan Cristian Gonzalez dan Pablo Frances di depan, maka di era Daniel Roekito, pola permainan Persib cenderung menggunakan formasi 3-4-3.
Daniel memang hanya menyebutkan bahwa ia akan menggunakan tiga striker sekaligus mengingat Persib memiliki stok striker yang cukup banyak, lima orang penyerang, yakni Gonzalez, Hilton Moreira, Pablo, Rahmat Affandi, dan Airlangga Sucipto.
"Semua striker Persib bagus-bagus dan naluri gol mereka tak usah diragukan lagi. Jadi, buat apa kita tidak memaksimalkannya di lapangan? Jadi nanti saya akan langsung menempatkan tiga striker sekaligus di lapangan," kata Daniel kepada Tribun, Minggu (5/12).
Skema serangan tiga striker tersebut, kata Daniel, akan membuat serangan Persib jauh lebih tajam. "Kita tidak akan menerapkan strategi ini di kandang saja, tapi main di luar kandang juga akan tetap menggunakan tiga striker," kata Daniel.
Sementara itu, untuk formasi di barisan pertahanan, Robby menyebutkan bahwa tim pelatih menyiapkan formasi tiga pemain belakang mengingat kualitas pemain belakang memang lebih cocok menggunakan posisi tiga bek sejajar.
"Kita mengarah ke formasi tiga pemain belakang soalnya pemain belakang yang kita punya lebih cocok ditempatkan sebagai tiga pemain belakang ketimbang memasang empat pemain belakang. Tapi semuanya akan melihat kondisi lawan yang akan dihadapi nantinya," kata Robby.
Read More »»
Blog untuk bobotoh Persib Saalam Dunya Semua berita tentang Persib dan sepakbola Indonesia Download Software dan Mp3 gratis Tip dan trik blog Menghasilkan Uang di Internet Persib Shopee liga 1 transfer Windows berita seputar Rajapolah,Tasikmalaya,Jawa barat Berita CPNS Kab Tasikmalaya Kerajinan Rajapolah
12/06/2010
Pembenahan mental para pemain akan menjadi fokus pelatih anyar Persib Bandung, Daniel Roekito pada training center (TC) yang akan dilaksanakan di Subang mulai Rabu (8/12) mendatang.
Menurut Daniel, mental para pemain Persib bukan buruk atau lemah. Namun diakuinya, akibat hasil yang diperoleh Persib di awal musim Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 ini, mental para pemain perlu dipoles kembali.
"Rasa percaya diri, loyalitas, dan motivasi para pemain perlu dibangkitkan kembali. Fighting spirit mereka harus muncul agar Persib bisa bangkit dari posisinya sekarang ini," kata Daniel kepada wartawan, Minggu (5/12).
Selain itu, lanjut Daniel, Persib harus memiliki karakter saat bermain. Tanpa karakter yang jelas, Persib akan terus terpuruk seperti. Oleh karenanya pada TC mendatang, Daniel juga akan menanamkan taktik bermain.
"Memang akan ada perubahan strategi. Tetapi itu tidak akan membuat perubahan posisi secara besar-besaran. Para pemain akan tetap menempatkan diri di posisi sebelumnya," jelas Daniel.
Diakuinya, berdasarkan pengamatannya pada uji coba melawan Saint Prima beberapa waktu lalu, sejumlah pemain masih terlihat menggantungkan diri para pemain lainnya. Padahal dalam sepak bola, kerja sama merupakan hal yang sangat prinsip. Pemain harus menjalankan perannya masing-masing. "Ketergantungan pada satu dua pemain harus diminimalisasi. Semua harus bekerja sama," tuturnya.
Pada TC mendatang, Daniel pun berharap kejadian di Cirebon beberapa waktu lalu tidak terulang. Meski akan menerapkan disiplin tinggi, Daniel berjanji akan tetap memberikan sentuhan khusus kepada para anak asuhnya.
"Harus ada pendekatan manusiawi kepada para pemain. Tetapi disiplin tentu menjadi keharusan. Mereka tidak boleh terbebani dengan kemenangan. Tetapi mereka harus sadar bahwa kemenangan merupakan kewajiban bagi seorang pesepak bola profesional," tegasnya.
Rencananya, selama TC di Subang, Persib juga akan melakukan serangkaian uji coba. Namun hingga kemarin, belum diketahui lawan yang akan dihadapi Persib pada laga uji coba tersebut.
Read More »»
Menurut Daniel, mental para pemain Persib bukan buruk atau lemah. Namun diakuinya, akibat hasil yang diperoleh Persib di awal musim Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 ini, mental para pemain perlu dipoles kembali.
"Rasa percaya diri, loyalitas, dan motivasi para pemain perlu dibangkitkan kembali. Fighting spirit mereka harus muncul agar Persib bisa bangkit dari posisinya sekarang ini," kata Daniel kepada wartawan, Minggu (5/12).
Selain itu, lanjut Daniel, Persib harus memiliki karakter saat bermain. Tanpa karakter yang jelas, Persib akan terus terpuruk seperti. Oleh karenanya pada TC mendatang, Daniel juga akan menanamkan taktik bermain.
"Memang akan ada perubahan strategi. Tetapi itu tidak akan membuat perubahan posisi secara besar-besaran. Para pemain akan tetap menempatkan diri di posisi sebelumnya," jelas Daniel.
Diakuinya, berdasarkan pengamatannya pada uji coba melawan Saint Prima beberapa waktu lalu, sejumlah pemain masih terlihat menggantungkan diri para pemain lainnya. Padahal dalam sepak bola, kerja sama merupakan hal yang sangat prinsip. Pemain harus menjalankan perannya masing-masing. "Ketergantungan pada satu dua pemain harus diminimalisasi. Semua harus bekerja sama," tuturnya.
Pada TC mendatang, Daniel pun berharap kejadian di Cirebon beberapa waktu lalu tidak terulang. Meski akan menerapkan disiplin tinggi, Daniel berjanji akan tetap memberikan sentuhan khusus kepada para anak asuhnya.
"Harus ada pendekatan manusiawi kepada para pemain. Tetapi disiplin tentu menjadi keharusan. Mereka tidak boleh terbebani dengan kemenangan. Tetapi mereka harus sadar bahwa kemenangan merupakan kewajiban bagi seorang pesepak bola profesional," tegasnya.
Rencananya, selama TC di Subang, Persib juga akan melakukan serangkaian uji coba. Namun hingga kemarin, belum diketahui lawan yang akan dihadapi Persib pada laga uji coba tersebut.
Read More »»
Persib Bandung harus mencontoh timnas Indonesia di ajang AFF Cup 2010 yang berani menurunkan pemain muda. Pemain muda terbukti mampu mendongkrak prestasi Indonesia di ajang bergengsi tingkat ASEAN ini.
"Alfred Riedl berani memainkan pemain muda seperti Oktavianus Maniani, Ahmad Bustomi atau Beny Wahyudi. Terbukti militansi mereka bisa membuat Indonesia bermain lebih baik," ujar mantan pemain Persib Bandung, Bambang Sukowiyono (BS), Minggu (5/12).
Menurutnya, pelatih Indonesia, Alred Riedl tidak terlalu mengedepankan kebintangan pemain. Pemain yang dianggap memiliki kemampuan dan kesiapan untuk bermain akan menjadi pilihan utamanya.
"Pemain muda Persib pun memiliki kemampuan yang cukup baik. Jika diberi kesempatan maka mereka pun akan menunjukkan kualitasnya. Apalagi sebagai pemain muda tentu akan memiliki fighting spirit yang tinggi. Ini sangat bagus untu Persib," katanya.
Dikatakan, dengan munculnya pemain muda, militansi timnas Indonesia pun semakin tinggi. Hal itu sebenarnya bukan hal yang sulit untuk dimunculkan di tubuh Persib.
"Kuncinya disiplin. Disiplin harus menjadi keharusan di dalam sebuah tim. Disiplin akan muncul jika ada kemauan di dalam tim. Semua elemen di dalam tim harus mendukungnya. Mulai dari pelatih, pemain, dan manajemen. Semua harus disiplin. Jika itu dilakukan maka militansi pun akan muncul. Itu yang selama ini dilakukan Riedl," jelas mantan asisten pelatih timnas Indonesia U-16 ini.
Hal senada diungkapkan pegiat komunitas Persib Watch, Yaman. "Yang perlu dicontoh bagaimana timnas Indonesia menciptakan bintang-bintang sepak bola baru. Alfed Riedl mampu menciptakan bintang baru seperti Irfan Bachdim atau Octavianus Maniani. Sedangkan Persib hanya baru bisa mengumpulkan bintang dan bukan menciptakannya," kata Yaman.
Read More »»
"Alfred Riedl berani memainkan pemain muda seperti Oktavianus Maniani, Ahmad Bustomi atau Beny Wahyudi. Terbukti militansi mereka bisa membuat Indonesia bermain lebih baik," ujar mantan pemain Persib Bandung, Bambang Sukowiyono (BS), Minggu (5/12).
Menurutnya, pelatih Indonesia, Alred Riedl tidak terlalu mengedepankan kebintangan pemain. Pemain yang dianggap memiliki kemampuan dan kesiapan untuk bermain akan menjadi pilihan utamanya.
"Pemain muda Persib pun memiliki kemampuan yang cukup baik. Jika diberi kesempatan maka mereka pun akan menunjukkan kualitasnya. Apalagi sebagai pemain muda tentu akan memiliki fighting spirit yang tinggi. Ini sangat bagus untu Persib," katanya.
Dikatakan, dengan munculnya pemain muda, militansi timnas Indonesia pun semakin tinggi. Hal itu sebenarnya bukan hal yang sulit untuk dimunculkan di tubuh Persib.
"Kuncinya disiplin. Disiplin harus menjadi keharusan di dalam sebuah tim. Disiplin akan muncul jika ada kemauan di dalam tim. Semua elemen di dalam tim harus mendukungnya. Mulai dari pelatih, pemain, dan manajemen. Semua harus disiplin. Jika itu dilakukan maka militansi pun akan muncul. Itu yang selama ini dilakukan Riedl," jelas mantan asisten pelatih timnas Indonesia U-16 ini.
Hal senada diungkapkan pegiat komunitas Persib Watch, Yaman. "Yang perlu dicontoh bagaimana timnas Indonesia menciptakan bintang-bintang sepak bola baru. Alfed Riedl mampu menciptakan bintang baru seperti Irfan Bachdim atau Octavianus Maniani. Sedangkan Persib hanya baru bisa mengumpulkan bintang dan bukan menciptakannya," kata Yaman.
Read More »»
Pelatih anyar Persib Bandung, Daniel Roekito berjanji akan memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk berlaga. Daniel menilai, pemain muda Persib memiliki skill yang cukup baik.
"Pemain muda Persib cukup potensial. Hanya jam terbangnya saja yang masih kurang. Karenanya mereka pasti akan memperoleh kesempatan untuk bermain," kata Daniel melalui telepon kepada wartawan, Minggu (5/12).
Menurut Daniel, para pemain muda tersebut sangat dibutuhkan. Apalagi jadwal pertandingan Persib di sisa putaran I cukup padat. "Tentu akan dimainkan sesuai kebutuhan. Jika dimainkan secara sekaligus sangat berisiko. Tetap perlu bimbingan dari pemain senior," katanya.
Mulai Januari mendatang, Persib memang akan melewati padatnya jadwal pertandingan. Pada 2 Januari, Persib akan tandang menghadapi Sriwijaya FC. Tiga hari berikutnya, Persib akan menjamu Persibo Bojonegoro di Stadion Siliwangi. Lalu Persijap Jepara pada 8 Januari.
Setelah istirahat sekitar sepekan, Persib kembali harus berangkat ke Kalimantan menghadapi Bontang FC (Minggu, 16/1) dan Persisam Samarinda (Kamis, 20/1). Pulang dari Kalimantan, Persib langsung akan dijajal Arema (Minggu, 23/1) dan Persema Malang (Rabu, 26/1). Kemudian Persib harus ke Papua menghadapi Persiwa Wamena (Minggu, 30/1) dan Persipura Jayapura (Rabu, 2/2). Hanya beristirahat empat hari, Persib akan menjamu Pelita Jaya (Kamis, 6/2).
"Melihat jadwal seperti itu, pemain muda tentu sangat dibutuhkan. Ini sekaligus untuk memunculkan motivasi mereka untuk bisa bersaing dengan pemain lainnya," tukas Daniel.
Read More »»
"Pemain muda Persib cukup potensial. Hanya jam terbangnya saja yang masih kurang. Karenanya mereka pasti akan memperoleh kesempatan untuk bermain," kata Daniel melalui telepon kepada wartawan, Minggu (5/12).
Menurut Daniel, para pemain muda tersebut sangat dibutuhkan. Apalagi jadwal pertandingan Persib di sisa putaran I cukup padat. "Tentu akan dimainkan sesuai kebutuhan. Jika dimainkan secara sekaligus sangat berisiko. Tetap perlu bimbingan dari pemain senior," katanya.
Mulai Januari mendatang, Persib memang akan melewati padatnya jadwal pertandingan. Pada 2 Januari, Persib akan tandang menghadapi Sriwijaya FC. Tiga hari berikutnya, Persib akan menjamu Persibo Bojonegoro di Stadion Siliwangi. Lalu Persijap Jepara pada 8 Januari.
Setelah istirahat sekitar sepekan, Persib kembali harus berangkat ke Kalimantan menghadapi Bontang FC (Minggu, 16/1) dan Persisam Samarinda (Kamis, 20/1). Pulang dari Kalimantan, Persib langsung akan dijajal Arema (Minggu, 23/1) dan Persema Malang (Rabu, 26/1). Kemudian Persib harus ke Papua menghadapi Persiwa Wamena (Minggu, 30/1) dan Persipura Jayapura (Rabu, 2/2). Hanya beristirahat empat hari, Persib akan menjamu Pelita Jaya (Kamis, 6/2).
"Melihat jadwal seperti itu, pemain muda tentu sangat dibutuhkan. Ini sekaligus untuk memunculkan motivasi mereka untuk bisa bersaing dengan pemain lainnya," tukas Daniel.
Read More »»
Langganan:
Postingan (Atom)