Dua hari jelang pertandingan semifinal Piala AFF antara Indonesia dan Filipina, masalah hukum menghampiri Tim nasional (Timnas).
Seorang pengacara, David ML Tobing menggugat penggunaan lambang Garuda yang ada di kostum Timnas.
Gugatan dilayangkan hari ini, Selasa 15 Desember 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Apa alasan David menggugat kostum Timnas? "Hal itu melanggar UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan," kata David di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa siang.
Dalam Pasal 52 dijelaskan lambang negara dapat digunakan sebagai lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah, atau WNI yang mengemban tugas negara di luar negeri.
"Nah, sekarang apakah bertanding termasuk dalam kategori itu," tambah dia.
Dijelaskan David, lambang negara di kostum Timnas ada di dua tempat. Berupa emblem Garuda di dada kiri dan watermark Garuda yang memanjang dari dada hingga perut bagian atas.
David mengajukan lima pihak sebagai tergugat. Tergugat pertama adalah Presiden.
"Presiden kan meninjau langsung pada saat latihan, harusnya ia melihat lambang itu. Presiden harusnya bertindak, mengambil tindakan," jelas David.
Tergugat kedua adalah Mendiknas, yang merupakan pihak yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis.
Sementara, tergugat ketiga adalah Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. "Tergugat 1 sampai 3 pada dasarnya mengetahui dan menyadari penggunaan lambang negara yang telah dilakukan Tergugat 5, Nike," kata David.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dijadikan tergugat keempat.
Sementara, produsen kostum Timnas, Nike dijadikan tergugat lima. "Karena membuat dan memasarkan kostum Timnas Indonesia yang menggunakan lambang negara," tambah David.
Dalam gugatannya, David meminta PN Jakarta Pusat memerintahkan Presiden, Mendiknas, dan Menegpora melarang dan melakukan pengawasan seksama penggunaan lambang negara.
Juga, "Menghukum PSSI untuk menghentikan pemakaian lambang negara di seluruh kostum," kata David.
PSSI dan pihak Nike juga diminta merevisi dan atau mengakhiri perjanjian PSSI dan Nike yang mengatur penggunaan lambang negara.
"Juga menghukum Nike menghentikan produksi dan menarik peredaran kostum Timnas," kata David.
Dalam gugatannya, David juga meminta putusan ini dapat terlebih dahulu meski ada bantahan, banding, kasasi, dan upaya hukum lainnya.
"Gugatan ini dilayangkan hari ini supaya saat Timnas bertanding di semifinal tidak pakai lambang negara," tambah dia.
Read More »»
Blog untuk bobotoh Persib Saalam Dunya Semua berita tentang Persib dan sepakbola Indonesia Download Software dan Mp3 gratis Tip dan trik blog Menghasilkan Uang di Internet Persib Shopee liga 1 transfer Windows berita seputar Rajapolah,Tasikmalaya,Jawa barat Berita CPNS Kab Tasikmalaya Kerajinan Rajapolah
12/14/2010
MANILA - Bomber naturalisasi Indonesia, Cristian ‘El Loco’ Gonzales dipastikan bakal menebar teror ke gawang Filipina di dua laga semifinal nanti. Meski begitu, timnas Filipina mengaku tak gentar dengan striker kelahiran Uruguay tersebut.
Adalah mantan presiden Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) dan mantan wakil presiden AFF Johnny Romualdez yang melancarkan perang urat syaraf tersebut jelang bentrok kedua tim di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 16 dan 19 Desember mendatang.
Berbicara kepada abs-cbnnews, Selasa (14/12/2010), Romualdez meyakini bahwa lini belakang Filipina yang digalang Alexander Borromeo dan bek naturalisasi asal Inggris, Rob Gier mampu membuat striker milik Persib Bandung itu mati kutu.
Meski demikian, Romualdez yang pada tiga laga penyisihan yang dilakoni Indonesia bertugas sebagai supervisor AFF ini tak meragukan kapasitas dan ketajaman dari striker yang sempat mengecap empat kali gelar top skor di Liga Super Indonesia.
“Orang yang patut diwaspadai adalah Gonzales. Dia memiki postur yang ideal dan punya pengalaman yang luar biasa. Gonzales tidak suka lama-lama menahan bola. Tapi, dia merupakan target utama umpan-umpan lambung, karena dia sangat tangguh saat berduel bola-bola atas,” tutur Romualdez coba menganalisa permainan striker veteran 34 tahun itu.
“Merujuk pada info yang saya dapat dari wikipedia, Gonzales merupakan salah satu bomber legendaris dalam sejarah sepakbola Indonesia. Dia memiliki talenta komplit baik saat menembak, menyundul, mengambil posisi dan memberikan umpan. Dia juga memiliki visi dan misi yang luar biasa. Secara fisik, dia juga sangat kuat,” lanjutnya.
Read More »»
INDRAMAYU- Daniel Roekito mengatakan pola latihan yang diterapkan pelatih-pelatih sebelumnya terlalu memanjakan pemain sehingga tidak muncul karakteristik permainan. Pemain lebih banyak menunggu bola ketimbang mencari bola.
"Saya menerapkan latihan realistis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki pemain. Saya sudah bicara dengan pemain untuk mencari program latihan yang paling tepat," kata Daniel saat dihubungi, Senin (13/12).
Dengan berbicara hati ke hati dengan pemain maka setiap pemain sadar bahwa kemenangan adalah tujuan utama dari sebuah pertandingan. Hanya dengan kerja keras , kemenangan tersebut bisa diraih.
"Mereka ingin kemenangan dalam setiap pertandingan, maka saya terapkan program latihan agar tim ini bisa menang. Bukan sekadar menang, tapi kemenangan yang diraih dengan permainan indah," kata Daniel.
Read More »»
"Saya menerapkan latihan realistis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki pemain. Saya sudah bicara dengan pemain untuk mencari program latihan yang paling tepat," kata Daniel saat dihubungi, Senin (13/12).
Dengan berbicara hati ke hati dengan pemain maka setiap pemain sadar bahwa kemenangan adalah tujuan utama dari sebuah pertandingan. Hanya dengan kerja keras , kemenangan tersebut bisa diraih.
"Mereka ingin kemenangan dalam setiap pertandingan, maka saya terapkan program latihan agar tim ini bisa menang. Bukan sekadar menang, tapi kemenangan yang diraih dengan permainan indah," kata Daniel.
Read More »»
INDRAMAYU- Hasil dari pemusatan latihan atau training center (TC), kata Daniel Roekito, yaitu pemain tidak bermain lembek. Tidak ada yang main sekedar nonton saja ketika pemain lainnya sedang susah payah mengejar bola. Seluruh pemain kini terus berlari mencari bola dan terus bergerak selama peluti belum ditiup wasit.
"Saya tahu porsi latihan selama TC sangat berat, namun lihat saat beruji coba kemarin, meskipun capek tapi pemain berusaha untuk bekerja keras di lapangan. Mereka bergerak semua dan sadar bahwa bermain bola membutuhkan kekompakan bergerak dan mengatur aliran bola," kata Daniel saat dihubungi, Senin (13/12).
Daniel menjamin saat bertanding di Liga Indonesia nanti, Persib akan tampil lebih bertenaga, lebih hidup dan tak ada satu pun pemain yang lembek di lapangan. "Karakter anak-anak akan terlihat saat Liga Super nanti," jelas Daniel.
Read More »»
"Saya tahu porsi latihan selama TC sangat berat, namun lihat saat beruji coba kemarin, meskipun capek tapi pemain berusaha untuk bekerja keras di lapangan. Mereka bergerak semua dan sadar bahwa bermain bola membutuhkan kekompakan bergerak dan mengatur aliran bola," kata Daniel saat dihubungi, Senin (13/12).
Daniel menjamin saat bertanding di Liga Indonesia nanti, Persib akan tampil lebih bertenaga, lebih hidup dan tak ada satu pun pemain yang lembek di lapangan. "Karakter anak-anak akan terlihat saat Liga Super nanti," jelas Daniel.
Read More »»
Setelah melakoni laga uji coba melawan Universitas Wiralodra Indramayu, Atep dkk. mendapat porsi latihan fisik untuk memelihara kebugaran mereka, di Stadion Tridaya Indramayu, Senin (13/12). Latihan berlangsung selama satu jam mulai pukul 7.30 WIB. Pada dua puluh menit pertama, pelatih Daniel Roekito melatih "passing", kerja sama, refleks, tanggung jawab. Daniel membagi tim menjadi dua grup dengan tiga kelompok dan terdapat tiga pemain di dalam kelompok tersebut. Grup satu, mengenakan rompi kuning dengan materi pemain: Dadang Sudrajat, Cecep Supriyatna dan Agung Pribadi. Rompi Hijau: Munadi, Dias Angga Putra, dan Sutisna. Tanpa Rompi: Johan Yoga, Rendi Saputra, dan Airlangga. Grup dua, rompi kuning: Wildansyah, Yudi Khoerudin, dan Nova Arianto. Rompi hijau: Isnan Ali, Atep, dan Hariono. Tanpa Rompi: Siswanto, Pablo Frances, dan Rachmat Afand
Kedua grup tersebut diinstruksikan untuk merebut bola, dan dua kelompok lainnya bekerjasama untuk mengalirkan bola dengan "Passing". Jika bola dapat direbut kelompok yang menjaga, maka kelompok yang bolanya direbut harus menjadi pengerjar bola. "Bola jangan mudah direbut lawan. Jika sudah merasa terpojok, cepat berikan kepada pemain dari kelompok lain. Pemain yang tidak memegang, harus bisa merebut bola dari pemain lain. Ini untuk melatih kecepatan dan tekanan, serta dan kerja sama," ujarnya.
Latihan ini membuat pemain berkeringat di bawah terik matahari. Program berikutnya, pemain diberikan porsi latihan fisik oleh pelatih fisik Entang Hermanu. Para pemain berlari sejauh 2 meter dengan tempo cepat, lalu berlari "sprint" sejauh 5 meter, dan dilanjutkan dengan melewati patok rintangan untuk berlari "zigzag". Pemain dituntut untuk bergerak dengan cepat. Semua pemain melakukan latihan tersebut sebanyak delapan repetisi. Menurut Entang, dengan berlatih seperti ini pemain akan terbiasa bermain cekatan dan cepat. Usai latihan fisik, pemain kembali berlatih "passing" selama 20 menit. Setelah beristirahat selama 5 menit, pemain diberikan waktu selam 10 menit untuk latihan penguasaan bola dengan "dribbling", "jugling", dan melatih skill individu dalam hal penguasaan bola.***
Read More »»
Kedua grup tersebut diinstruksikan untuk merebut bola, dan dua kelompok lainnya bekerjasama untuk mengalirkan bola dengan "Passing". Jika bola dapat direbut kelompok yang menjaga, maka kelompok yang bolanya direbut harus menjadi pengerjar bola. "Bola jangan mudah direbut lawan. Jika sudah merasa terpojok, cepat berikan kepada pemain dari kelompok lain. Pemain yang tidak memegang, harus bisa merebut bola dari pemain lain. Ini untuk melatih kecepatan dan tekanan, serta dan kerja sama," ujarnya.
Latihan ini membuat pemain berkeringat di bawah terik matahari. Program berikutnya, pemain diberikan porsi latihan fisik oleh pelatih fisik Entang Hermanu. Para pemain berlari sejauh 2 meter dengan tempo cepat, lalu berlari "sprint" sejauh 5 meter, dan dilanjutkan dengan melewati patok rintangan untuk berlari "zigzag". Pemain dituntut untuk bergerak dengan cepat. Semua pemain melakukan latihan tersebut sebanyak delapan repetisi. Menurut Entang, dengan berlatih seperti ini pemain akan terbiasa bermain cekatan dan cepat. Usai latihan fisik, pemain kembali berlatih "passing" selama 20 menit. Setelah beristirahat selama 5 menit, pemain diberikan waktu selam 10 menit untuk latihan penguasaan bola dengan "dribbling", "jugling", dan melatih skill individu dalam hal penguasaan bola.***
Read More »»
Langganan:
Postingan (Atom)